Pelaku Industri Soroti Pengembangan SDM untuk Kurangi Biaya Logistik

Direktur Utama PT Lazuardo Logistic Indonesia Purnomo. Foto: Istimewa.

Pelaku Industri Soroti Pengembangan SDM untuk Kurangi Biaya Logistik

Arif Wicaksono • 29 July 2024 19:52

Jakarta: Pelaku industri menyambut baik upaya Pemerintah Indonesia yang akan melakukan penguatan logistik nasional. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya logistik dengan tujuan meningkatkan daya saing perusahaan.
 

baca juga:

Perusahaan Logistik Tekan Mahalnya Biaya Distribusi Barang


Rencana aksi Sistem Logistik Nasional (Sislognas) dalam Perpres 26/2012 berkaitan erat dengan penurunan biaya logistik, ketersediaan komoditas pokok dan strategis, serta kesiapan menghadapi integrasi pasar ASEAN.

Direktur Utama PT Lazuardo Logistic Indonesia Purnomo, mendukung penuh upaya pemerintah mengurangi beban logistik dengan mendorong transformasi digital, penggunaan multimoda single tarif, optimalisasi trayek tol laut, dan penguatan konektivitas serta peningkatan aksesibilitas antar wilayah.

Menurut Purnomo, penguatan Sislognas dapat dicapai melalui program penguatan ekosistem logistik nasional, program penguatan infrastruktur dan konektivitas, program peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) dan penyedia jasa logistik, serta program transformasi digital layanan logistik.

"Saat ini, kesiapan industri 4.0 Indonesia masih di level 2 sehingga diperlukan pengembangan SDM logistik yang mempertimbangkan kebutuhan pengguna, body of knowledge, serta Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)," tegas dia dikutip Senin, 29 Juli 2024.

Tata kelola logistik memiliki tantangan pada beragamnya pelaku yang berperan dalam proses logistik dan masing-masing memiliki standarisasi sendiri mengenai bagaimana proses logistik tersebut harus dilakukan.

"Beragam upaya inovasi untuk meningkatkan kinerja logistik di Indonesia telah banyak dilakukan, hanya saja perubahan ini terjadi pada sektor yang parsial dan kurang cepat dan tepat. Butuh perubahan yang menyeluruh, cepat, dan tepat untuk meningkatkan kinerja logistik di Indonesia agar dapat berpengaruh secara signifikan pada aransemen pasar," bebernya.

Menghadapi tantangan dan peluang

Purnomo menambahkan kondisi saat ini diperlukan sharing persepsi berbagai pemangku kepentingan, seperti regulator, pelaku usaha, konsultan, dan akademisi. Diharapkan acara berupa diskusi-diskusi sering digelar dengan melibatkan semua komponen. Dengan begitu akan terungkap mengenai berbagai tantangan dan peluang, khususnya menyangkut transportasi logistik dan umumnya sistem logistik nasional.

Salah satu isu yang nanti bisa dapatkan adalah logistik nasional yang sekarang ini moda transportasi pilihannya adalah darat.  "Contohnya untuk menempuh Jakarta-Surabaya 800 km sebagian besar pilihan 90 persen pilihannya darat, laut itu hanya sembilan persen. Oleh karena itu, melalui seminar atau forum diskusi dapat mengajak seluruh stakeholder untuk menemukan solusi dialogis, sebuah upaya mencari solusi bersama," tegas dia.

Persoalan logistik nasional disadari sebagai masalah mendesak yang harus mengalami perbaikan berarti, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih optimistis. Memberikan kepastian pemerataan pembangunan serta memastikan keterlibatan pelaku usaha industri logistik yang lebih maksimal dalam international supply chain.

Purnomo juga berharap pemerintah  menemukan upaya-upaya yang bisa menjadi loncatan bagi penurunan biaya logistik, pada saat yang sama menjamin pemerataan pembangunan.

Sementara itu, Ketua Pusat Pengkajian Logistik ITB, Titah Yudhistira, belum lama ini mengatakan kemajuan industri logistik sangat penting dalam menunjang perekonomian negara. Terlebih, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 diperlukan penguatan logistik nasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)