Imam Tawarkan Perdamaian kepada Massa Sayap Kanan Inggris di Luar Masjid

Seorang warga Muslim memeluk pedemo sayap kanan Inggris. Foto: London News Picture

Imam Tawarkan Perdamaian kepada Massa Sayap Kanan Inggris di Luar Masjid

Medcom • 7 August 2024 15:05

London: Dalam sebuah peristiwa yang mengharukan, seorang Imam memeluk seorang pengunjuk rasa di luar masjid Inggris pada Jumat 2 Agustus 2024. Sebuah gambar yang dengan cepat menjadi viral, memberikan harapan di tengah-tengah kerusuhan yang sedang berlangsung dan serangan kelompok sayap kanan.

Melansir dari Metro.co.uk, Rabu 7 Agustus 2024, menghadapi laporan tentang protes anti-Islam yang besar, para sukarelawan di masjid merasa cemas, memperkirakan akan terjadi kekerasan. Meskipun ada peringatan dari polisi untuk tetap menutup pintu, komunitas masjid memutuskan untuk terlibat dengan para pengunjuk rasa secara damai.

Didukung oleh ratusan orang dari berbagai agama, mereka menunggu ketegangan mereda sebelum mendekati para pengunjuk rasa dengan membawa makanan. Penolakan awal berganti dengan senyuman dan percakapan, meruntuhkan tembok kemarahan dan kebencian.

"Harapan saya adalah jika kita saling mendengarkan dan belajar satu sama lain, kita dapat mengatasi perbedaan kita," kata sang Imam, menyoroti pentingnya dialog.

Gambaran tentang Muslim dan non-Muslim yang berbicara dan menemukan titik temu jarang terjadi sehingga bisa menjadi masalah.

Banyak pengunjuk rasa, yang tidak pernah berinteraksi dengan umat Islam sebelumnya, mulai melihat mereka sebagai sesama manusia yang memiliki keprihatinan dan aspirasi yang sama. "Ketika mereka bertemu dengan kami, mereka menyadari bahwa kami semua adalah manusia seperti mereka," tambah sang imam.

Kelompok sayap kanan, yang mengeksploitasi ketidaktahuan dan kesalahpahaman, telah memicu Islamofobia dan keresahan. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman sang imam, interaksi tatap muka dapat menghilangkan prasangka-prasangka ini.

Muslim berkontribusi secara signifikan terhadap masyarakat Inggris, namun tindakan positif mereka sering kali luput dari perhatian dibandingkan dengan berita-berita sensasional. Imam menekankan bahwa musuh sejati masyarakat Inggris adalah para ekstremis, baik para penghasut sayap kanan maupun tokoh-tokoh radikal seperti Anjem Choudhary.

Imam menutup dengan seruan untuk cinta dan pengertian, mengutip Dr. Martin Luther King: "Kegelapan tidak dapat mengusir kegelapan; hanya cahaya yang dapat melakukannya. Kebencian tidak dapat mengusir kebencian; hanya cinta yang dapat melakukannya." (Shofiy Nabilah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)