Belum Ada Rencana Evakuasi Warga Meski Gunung Lewotolok Terus Erupsi

Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, NTT.(MI/Alexander P. Taum)

Belum Ada Rencana Evakuasi Warga Meski Gunung Lewotolok Terus Erupsi

Media Indonesia • 24 April 2024 12:08

Lembata: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat 21 desa terletak di kaki gunung Lewotolok yang saat ini masih terus erupsi.

"Tergantung rekomendasi PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi) kalau mereka bilang evakuasi, kami evakuasi sesuai skenario renkon (rencana kontijensi)," kata Kepala BPBD Lembata, Adris Solangdemo, Rabu, 24 April 2024.

Sesuai laporan PVMBG antara pukul 00.00-06.00 Wita terjadi 16 kali erupsi dengan amplitudo 17.4 - 33.9 mm, dan lama gempa 35-64 detik. Tinggi abu vulkanik terpantau 2-5 meter di atas puncak kawah.
 

Baca juga: Gunung Dukono di Halmahera Utara Erupsi

Selain itu, 85 kali gempa hembusan detik. Kemudian satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 5 mm, S-P 1 detik dan lama gempa 12 detik.

Pada letusan 16 April 2024, sejumlah desa di kaki gunung, wilayah Kecamatan Ile Ape dihujani abu vulkanik yakni Napasabok, Bungamuda, Lamawara, Amakaka, Tanjung Batudengan amplitudo 1.7-15.6 mm, dan lama gempa 18-110, dan Waowala.

Gunung Lewotolok setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut ini saat ini berstatus siaga atau level 3. PVMBG minta masyarakat tidak mendekat ke kaki gunung, terutama warga Desa Lamatokan dan Jontona. Dua desa ini paling dekat dengan kaki gunung. Hal ini untuk mewaspadai potensi ancaman guguran lava dan awan panas di bagian timur gunung.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)