Petugas berada di lokasi terbakarnya sebuah gedung di area terdampak gempa bumi di Wajima, Ishikawa, Jepang, 3 Januari 2024. (AP)
Willy Haryono • 6 January 2024 12:50
Tokyo: Jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Jepang bertambah menjadi 98 orang, dengan 211 lainnya masih dinyatakan hilang hingga Sabtu, 6 Januari 2024.
Kenaikan jumlah kematian ini terjadi di saat pemerintah Jepang mengalihkan fokus pada penemuan jenazah, bukan pencarian korban selamat.
Menurut otoritas Jepang, angka korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5 di Hari Tahun Baru 2024 diperkirakan terus meningkat.
Pekerjaan ribuan petugas penyelamat terhambat cuaca buruk – diperkirakan akan turun salju hari Minggu besok – dan jalan-jalan terkoyak retakan menganga serta tertimpa pohon dan bebatuan.
Dua wanita lanjut usia ditarik dari reruntuhan rumah mereka pada hari Kamis, namun sejak itu tidak ada lagi kabar mengenai penemuan penyintas.
Di Suzu, di mana puluhan rumah berada dalam reruntuhan, seekor anjing menggonggong saat tim AFP memfilmkan operasi pembersihan pada hari Jumat, yang merupakan tanda adanya penemuan korban gempa.
"Pelatihan anjing penyelamat bencana dimulai dengan sesuatu yang mirip dengan permainan petak umpet," kata pelatih anjing, Masayo Kikuchi, kepada kantor berita AFP.
"Akhirnya mereka dilatih menggonggong saat melihat ada orang di bawah reruntuhan," sambungnya.
Rumah-rumah yang berisi korban jiwa yang ditemukan akan ditandai dan dibiarkan begitu saja sampai petugas koroner dapat datang bersama kerabatnya untuk mengidentifikasi jenazah tersebut.
Di kota pelabuhan, perahu nelayan tenggelam atau terangkat seperti mainan ke area pantai akibat gelombang tsunami yang juga dilaporkan menghanyutkan satu orang. Di dekat Wajima, kebakaran besar menghancurkan ratusan bangunan di hari pertama dan merobohkan gedung tujuh lantai.
"Saya sedang bersantai di Tahun Baru ketika gempa terjadi. Kerabat saya semua ada di sana dan kami bersenang-senang," kata Hiroyuki Hamatani, 53 tahun, di tengah mobil yang terbakar dan tiang telegraf yang tumbang.
"Rumahnya masih berdiri, tapi sekarang sudah jauh dari layak huni. Saya tidak punya ruang untuk memikirkan masa depan,” lanjutnya kepada AFP.