Wisatawan Australia dan Selandia Baru Dievakuasi Usai Kerusuhan Kaledonia Baru

Kerusuhan di Kaledonia Baru menyebabkan enam orang tewas. Foto: Twitter

Wisatawan Australia dan Selandia Baru Dievakuasi Usai Kerusuhan Kaledonia Baru

Fajar Nugraha • 22 May 2024 12:54

Sydney: Australia dan Selandia Baru mengevakuasi wisatawan dari Kaledonia Baru ketika kekerasan meninggalkan jejak kehancuran dengan toko-toko yang dijarah, mobil-mobil yang dibakar, dan barikade jalan yang membatasi akses terhadap obat-obatan dan makanan.

Protes tersebut dipicu oleh kemarahan masyarakat adat Kanak atas reformasi konstitusi yang disetujui di Paris, Prancis yang akan mengubah siapa yang diperbolehkan ikut serta dalam pemilu. Para pemimpin lokal khawatir perubahan tersebut akan melemahkan suara orang Kanak.

Presiden Prancis Emmanuel Macron akan melakukan perjalanan ke Pulau Kaledonia Baru di Pasifik pada Selasa malam, kata kantornya.

Kunjungan dilakukan hanya seminggu setelah kerusuhan meletus di wilayah seberang laut Prancis, yang menewaskan enam orang.

Macron akan bertemu dengan pejabat terpilih dan perwakilan lokal pada Kamis untuk pembicaraan yang berfokus pada politik dan rekonstruksi pulau tersebut.

“Macron akan berdiskusi dengan semua kekuatan di Kaledonia Baru. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan dan mengantisipasi rekonstruksi,” ujar Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal, seperti dikutip Radio New Zealand, Rabu 22 Mei 2024.

“Presiden juga akan pergi ke sana untuk membangun kembali dialog,” kata Attal.

Dialog

Reaksi awal menunjukkan bahwa memperbarui dialog bukanlah tugas yang mudah, terlebih lagi ketika para pemimpin pro-kemerdekaan menyalahkan kerusuhan tersebut pada Macron yang mendorong reformasi pemilu meskipun ada tentangan dari masyarakat setempat.

"Inilah petugas pemadam kebakaran setelah dia menyalakan api!" Jimmy Naouna, dari Front de Liberation Nationale Kanak et Socialiste (FLNKS) Kaledonia Baru, menulis di X sebagai tanggapan atas berita kunjungan Macron.

Prancis mencaplok Kaledonia Baru pada tahun 1853 dan memberikan koloni tersebut status wilayah luar negeri pada tahun 1946. Kaledonia Baru adalah penambang nikel nomor 3 di dunia namun sektor ini berada dalam krisis dan satu dari lima penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.

Pulau ini terletak sekitar 20.000 kilometer dari daratan Perancis, dan sekitar 1.500 km di sebelah timur Australia. Negara ini sudah lama diguncang oleh gerakan-gerakan pro-kemerdekaan. Kekerasan yang terjadi minggu lalu merupakan yang terburuk dalam 40 tahun terakhir.

Pihak oposisi di Paris, mantan perdana menteri Prancis, dan para pemimpin negara-negara kepulauan Pasifik lainnya juga mengatakan Macron harus membatalkan atau menangguhkan reformasi pemilu, yang diadopsi parlemen di Paris pada Selasa lalu.

Menteri Luar Negeri Vanuatu Matai Seremaiah mendesak Prancis untuk "melakukan hal yang benar, menyelesaikan semua masalah dekolonisasi yang belum terselesaikan" dan secara serius terlibat dengan para pemimpin Kanak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)