Pelaku UMKM. Foto: Medcom.id.
Jakarta: Perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi, Ninja Xpress meluncurkan hasil riset Suara UKM Negeri Vol 4 yang membahas tentang "Seluk Beluk Social Commerce di Indonesia,".
Bekerja sama dengan Milieu Insight, studi ini melibatkan lebih dari 600 responden yang berasal dari para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berjualan secara online untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pemanfaatan social commerce untuk menjangkau target market dan meningkatkan penjualan.
Istilah
social commerce merupakan platform yang dimulai dari unsur sosial dan digunakan untuk mengembangkan basis pengguna sehingga dapat dimonetisasi untuk berjualan.
Berdasarkan riset Suara UKM Negeri Vol 3 itu menemukan mengenai kelompok E-Shopaholics yang merupakan kelompok pembeli online (e-shoppers) yang sudah terbiasa dan terus menerus berbelanja
online.
Dalam riset tersebut, ditemukan media sosial sudah menjadi mesin pencari masa kini bagi para e-shopaholics dan mereka terbiasa berbelanja multi-platform yaitu di
marketplace ataupun di
social media.
Data tersebut juga didukung oleh
“Bold Moves: Leading Southeast Asia’s next wave of consumer growth” yang menemukan bahwa sosial media tidak hanya menjadi platform berjejaring tetapi juga untuk mencari sebuah informasi sehingga berdampak pada penentuan keputusan seseorang.
Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa menjelaskan era digital adalah era yang dinamis dan transformatif sehingga kerap mengalami perubahan. Pelaku UKM tidak lagi disarankan untuk bergantung kepada salah satu platform belanja atau transaksi online.
"Strategi multi-platform dapat meminimalisir dampak bisnis apabila salah satu platform sedang menghadapi isu tertentu. Untuk itu kami juga mendorong pelaku UKM untuk terus mengembangkan potensi bisnisnya dengan mengembangkan situs online UKM-nya masing-masing dan memaksimalkan pemanfaatan social commerce untuk meningkatkan pendapatan.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 Februari 2024.
Untuk memenuhi kebutuhan para pelaku UKM, Ninja Xpress menghadirkan layanan pembuatan website bagi para pelaku UKM sehingga mereka dapat memiliki platform sendiri yang memberikan akses bagi mereka untuk mengembangkan bisnis dan memaksimalkan penjualan di social media mereka.
"Selain itu layanan photo dan video produk yang menarik diharapkan dapat membantu relevansi antara konten dengan produk yang dijual oleh UKM tersebut," tegas dia.
Berikut memberikan insight tentang social commerce dan menemukan tiga alasan mengapa social commerce penting dalam mendukung peningkatan penjualan yang di antaranya adalah:
1. Audiens yang lebih luas
Social commerce memiliki audience yang lebih luas dari marketplace 48 persen seller mengatakan social commerce dapat menyediakan lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan.
Karakteristik platform social-first adalah unsur sosial, seperti dampak dari banyaknya pengikut dan konten buatan UKM, yang dimanfaatkan untuk membangun database dari konsumen. Oleh karena itu, UKM mengatakan ada lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan.
2. Target audience dengan konten
Social Commerce mempermudah UKM menemukan target audience mereka dengan konten yang relevan.
37 persen seller mengatakan social commerce membuka peluang mereka untuk lebih mudah untuk dikenal oleh target audiens yang relevan. Ketika sebagian besar orang mengunjungi platform social-first, biasanya mereka ingin mencari hiburan.
Hal ini menciptakan penjual dalam membuat konten yang kreatif dan relevan dengan brand untuk menarik perhatian pembeli.
3. Diversifikasi untuk perluas pembeli
Social commerce membantu melakukan diversifikasi sehingga dapat menjangkau lebih banyak pembeli. Sebanyak 34 persen dari seller mengatakan mereka perlu mendiversifikasi kanal penjualan mereka untuk menargetkan audiens yang lebih beragam.
Menurut database Ninja Xpress tentang penjual social commerce di Asia Tenggara, 9 dari 10 orang mendirikan toko di marketplace atau menjalankan brand.com mereka.
Hal ini menunjukkan dengan memanfaatkan berbagai platform untuk promosi produk dan juga penjualan, para pelaku UKM sebenarnya telah mulai memanfaatkan platform social commerce dalam mendukung transaksi jual beli mereka.
Manfaat social ecommerce bagi pelaku UMKM
Founder Sneakershoot Doni mengungkapkan social commerce menyediakan peluang bagi kami untuk dapat membangun komunikasi yang baik dan menjaga kepercayaan konsumen karena misi kami adalah membuat konsumen bahagia. Kalau mereka enggak puas? Bisa dikembalikan kok.
"Dan konsep social commerce memudahkan kami berhubungan dengan konsumen kami. Salah satu tantangannya adalah google authority, UKM wajib memiliki website, oleh karena itu dengan Ninja Xpress membantu UKM membuatkan website membantu validitas UKM kami.” jelas dia.
Brand owner dari Pempek Belida Uriel Laguarda menyampaikan tantangan utama dalam pemanfaatan social commerce adalah waktu yang tepat saat beriklan.
"Untuk mengiklankan produk di sosial media hal yang sangat penting yaitu tepat sasaran baik waktu beriklan maupun tepat sasaran dalam menargetkan audiens disesuaikan dengan waktu-waktu tertentu karena ada masa dimana beriklan lebih mahal di momen tertentu," jelas dia.
Brand owner dari Timonosd Agustina menambahkan bahwa para pelaku UKM juga perlu beradaptasi dengan perkembangan social commerce termasuk di dalamnya memahami algoritma dari sosial media itu sendiri untuk menjangkau lebih banyak audiens.
"Salah satu hal yang dilakukan adalah terus berkreasi dengan konten-konten yang relevan dengan target audiens," jelas dia.