Presiden Rusia Vladimir Putin. (EPA-EFE / Sputnik / Kremlin Pool)
Medcom • 9 October 2024 15:29
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan pentingnya advokasi terhadap "tatanan dunia yang adil" di antara negara-negara anggota Commonwealth of Independent States (CIS). Hal ini disampaikan Putin dalam pertemuan Dewan Kepala Negara CIS di Moskow pada Selasa kemarin, di tengah situasi global yang semakin kompleks.
"Dalam situasi sulit saat ini di dunia, sangat penting bagi semua negara Commonwealth of Independent States (CIS) untuk mengadvokasi pembentukan tatanan dunia yang adil berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui secara umum dengan peran sentral PBB," kata Putin, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu, 9 Oktober 2024.
Selain itu, Putin juga menyoroti pentingnya koordinasi erat antara negara-negara anggota dalam menghadapi berbagai isu global dan regional.
"Pendekatan kita terhadap isu-isu ini secara tradisional dekat atau sepenuhnya bertepatan,” ucapnya.
Putin menekankan bahwa diskusi penting tentang masalah-masalah tersebut sudah dilakukan dalam pertemuan format sempit sebelumnya.
Orang nomor satu di Rusia itu mengungkapkan bahwa sejumlah keputusan penting telah disepakati dalam pertemuan, yang diharapkan dapat mempengaruhi arah perkembangan CIS dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
"Persemakmuran Negara-negara Merdeka sedang berkembang. Semua pemimpin yang berkumpul di sini mendukung pendalaman lebih lanjut Persemakmuran. Kami melihat bahwa upaya bersama kita secara konsisten memperkuat otoritas CIS sebagai asosiasi integrasi regional," tambah Putin.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh pemimpin dari Azerbaijan, Belarus, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan, serta Perdana Menteri Armenia.
CIS sendiri merupakan organisasi regional yang dibentuk pasca-bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991 dengan tujuan untuk mendorong kerjasama di bidang ekonomi, politik, dan keamanan.
Saat ini, CIS beranggotakan sembilan negara: Armenia, Azerbaijan, Belarus, Kazakhstan, Kirgistan, Moldova, Rusia, Tajikistan, dan Uzbekistan, serta Turkmenistan sebagai anggota asosiasi. Moldova sendiri telah menangguhkan partisipasinya dalam pertemuan CIS sejak tahun 2022. (Angel Rinella)
Baca juga: Mongolia Tidak Tangkap Putin, Ukraina: Pukulan Telak bagi Hukum Internasional