Sekjen OECD: Indonesia Merupakan Aktor Signifikan pada Pemerintahan Global

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Sekjen OECD Mathias Cormann . Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Sekjen OECD: Indonesia Merupakan Aktor Signifikan pada Pemerintahan Global

Husen Miftahudin • 2 May 2024 15:13

Paris: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memulai rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Organisation for Economic Co-operation and Development (PTM OECD) di Paris, Prancis, yang akan diselenggarakan pada 2-3 Mei 2024, dengan melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann.

Airlangga disambut hangat oleh Sekjen Cormann di Château de la Muette yang menjadi markas besar OECD. Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan apresiasi atas dukungan Sekjen Cormann dalam mengawal proses aksesi OECD Indonesia yang berlangsung cepat. Cormann pun menimpali, bergabungnya Indonesia turut meningkatkan nilai strategis bagi OECD.

"Sebagai negara dengan perekonomian terbesar dan satu-satunya anggota G20 di kawasan Asia Tenggara, tidak dapat dipungkiri jika Indonesia merupakan aktor signifikan dalam pemerintahan global," ucap Cormann dalam pertemuan tersebut, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 2 Mei 2024.

Dalam pertemuan ini, Sekjen Cormann juga menyampaikan akan berkunjung ke Indonesia pada akhir Mei 2024. Dalam kunjungan itu, Sekjen Cormann diagendakan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam rangka peluncuran Peta Jalan Aksesi Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Indonesia telah menyampaikan intensi untuk keanggotaan OECD pada Juli 2023. Dalam waktu singkat yaitu pada Februari 2024, diperoleh keputusan dari Dewan OECD yakni seluruh 38 anggota OECD secara sepakat untuk memulai proses aksesi Indonesia di OECD.
 

Baca juga: Indonesia Ingin Masuk OECD, PM Jepang Nyatakan Siap Membantu
 

Intens berkomunikasi dengan negara mitra anggota OECD


Airlangga menyampaikan pascadiserahterimakannya Peta Jalan Aksesi Indonesia di PTM OECD hari ini, Indonesia berniat menyerahkan Initial Memorandum pada awal 2025.

Initial Memorandum merupakan dokumen yang disampaikan negara kandidat aksesi OECD untuk mengukur tingkat keselarasan regulasi, kebijakan, dan praktik negara kandidat dengan OECD. Dokumen ini merupakan proses awal dari rangkaian proses penyelarasan dari regulasi, kebijakan, dan standar suatu negara dengan OECD.

Sebagai Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD, Airlangga mengungkapkan proses koordinasi domestik serta komunikasi dengan negara mitra anggota OECD dan mitra internasional lainnya telah dilakukan secara intensif. Hal ini untuk memastikan proses keanggotaan Indonesia berjalan cepat dan lancar.

"Sebagai quick wins, Indonesia akan memprioritaskan sektor-sektor yang selama ini telah mengadopsi standar dan kebijakan OECD untuk dapat terlebih dahulu diselesaikan," tutur Airlangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)