Ilustrasi. Medcom.id.
Atalya Puspa • 4 May 2024 12:40
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia memasuki periode Musim Kemarau pada Mei hingga Agustus 2024. Sementara itu, sebagian wilayah lainnya masih mengalami periode peralihan musim atau pancaroba.
"Sehingga potensi fenomena suhu panas dan kondisi cerah di siang hari masih mendominasi cuaca secara umum di awal Mei 2024." ungkap Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024.
Guswanto menyebut fenomena gelombang panas yang terjadi di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak terkait kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. Sebab, fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan merupakan fenomena yang bersiklus terjadi setiap tahun sebagai akibat dari adanya gerak semu matahari dan kondisi cuaca cerah pada siang hari.
Guswanto menjelaskan istilah gelombang panas menurut World Meteorological Organization (WMO) merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut. Suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat celsius atau lebih.
Fenomena gelombang panas ini umumnya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa, Amerika, dan sebagian wilayah Asia. Secara meteorologis, hal tersebut dapat terjadi karena adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah dekat permukaan akibat anomali dinamika atmosfer.
Baca juga: Indonesia Diprediksi Terhindar dari Gelombang Panas Ekstrem |