UNRWA menyokong kehidupan banyak warga Palestina di Jalur Gaza. (AP)
Marcheilla Ariesta • 6 February 2024 21:00
Madrid: Spanyol berencana menyumbang EUR3,5 juta atau setara Rp59,2 miliar kepada badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA). Pemberian bantuan ini dilakukan di saat UNRWA menghadapi penangguhan pendanaan dari sejumlah negara donor.
Lebih dari 12 negara, termasuk donor utama Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan Swedia, telah menangguhkan pendanaan mereka kepada badan tersebut atas tuduhan bahwa 12 anggota stafnya terlibat dalam serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober.
UNRWA, yang menerima nominasi Hadiah Nobel Perdamaian dari Norwegia, telah memperingatkan bahwa mereka harus menghentikan operasinya pada akhir Februari jika dana tersebut ditarik secara signifikan.
“Spanyol akan mengeluarkan dana mendesak sebesar 3,5 juta euro agar UNRWA dapat mempertahankan kegiatannya dalam jangka pendek,” kata Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares kepada komite parlemen, dilansir dari AFP, Selasa, 6 Februari 2024.
“Situasi UNRWA sangat memprihatinkan dan terdapat risiko serius bahwa kegiatan kemanusiaannya akan lumpuh di Gaza dalam beberapa minggu,” katanya.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pada hari Minggu bahwa total dana yang ditangguhkan saat ini berjumlah “lebih dari USD440 juta, atau sekitar setengah dari dana yang diharapkan badan tersebut untuk tahun 2024”.
Menanggapi serangan 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, Israel berjanji untuk memusnahkan Hamas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pekan lalu bahwa badan PBB tersebut telah “disusupi sepenuhnya” oleh Hamas, yang telah memerintah Gaza sejak 2007.
Israel telah menanggapi serangan itu dengan serangan udara dan darat yang telah menewaskan 27.365 orang, sebagian besar warga sipil, menurut data Kementerian Kesehatan Hamas yang diperbarui pada hari Minggu.
Spanyol adalah salah satu negara yang paling kritis di Eropa atas serangan Israel terhadap Hamas.
Baca juga: Sekjen PBB Bentuk Panel Independen untuk Penyelidikan UNRWA