Ilustrasi. Patung Merlion, ikon wisata di Singapura. Foto: Pexels.
Singapura: Singapura terus menunjukkan daya tahan ekonominya di tengah dinamika global yang penuh tantangan. Pada kuartal ketiga ini, perekonomian negara tersebut kembali mencatat
pertumbuhan yang positif, memberikan harapan baru bagi sektor-sektor utama.
Melansir
Xinhua, Selasa, 14 Oktober 2024, ekonomi Singapura tumbuh 4,1 persen di kuartal ketiga dibandingkan tahun lalu, melanjutkan kenaikan 2,9 persen dari kuartal sebelumnya, menurut data awal dari Kementerian Perdagangan dan Industri yang dirilis pada Senin.
Sektor manufaktur mengalami kenaikan sebesar 7,5 persen dimana sebelumnya turun 1,1 persen di kuartal kedua. Hampir semua sektor manufaktur menunjukkan peningkatan, kecuali sektor biomedis.
Sektor konstruksi tumbuh 3,1 persen di kuartal ketiga, meski pertumbuhannya lebih lambat dari 4,8 persen di kuartal sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh proyek-proyek konstruksi pemerintah.
Di sisi lain, sektor jasa mengalami perlambatan, dengan pertumbuhan menurun dari 3,6 persen di kuartal kedua menjadi 3,3 persen di kuartal ketiga.
(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: Medcom.id)
Ekonomi Singapura tumbuh lebih baik
Sebelumnya, MTI mengungkapkan ekonomi Singapura tumbuh lebih baik dari yang diperkirakan pada paruh pertama tahun ini. Sektor-sektor seperti perdagangan grosir, keuangan, asuransi, serta teknologi informasi dan komunikasi menjadi penggerak utama pertumbuhan.
Meskipun sektor manufaktur sempat menurun, klaster elektronik berhasil pulih dan memberikan dampak positif. Para ekonom memperkirakan Singapura akan terus tumbuh sekitar dua hingga tiga persen dalam beberapa tahun ke depan, berkat pemulihan yang kuat di sektor jasa dan perdagangan.
Perkembangan positif di sektor jasa
Ekonom ASEAN di HSBC Yun Liu baru-baru ini memperbarui proyeksi pertumbuhan PDB Singapura menjadi tiga persen tahun ini. Dia mengatakan ada banyak perkembangan positif dalam sektor jasa, terutama yang terkait dengan perjalanan, serta harapan pemulihan di sektor manufaktur dan perdagangan.
"Saya optimis untuk paruh kedua tahun ini, tapi kita perlu berhati-hati terhadap risiko yang mungkin muncul. Sangat penting untuk melihat seberapa baik pemulihan perdagangan dan seberapa berkelanjutan perkembangannya," ungkap Yun Liu.
Pertumbuhan ini bisa tercapai karena kinerja ekonomi mitra dagang utama
Singapura umumnya sesuai dengan harapan dari Survei Ekonomi Singapura yang dilakukan pada Mei.
Pertumbuhan ekonomi Singapura di kuartal ketiga ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang menjanjikan di tengah tantangan global.
Dengan sektor-sektor utama seperti manufaktur dan jasa berkontribusi positif, serta proyeksi yang optimis untuk masa depan, Singapura berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan momentum pertumbuhannya.
Para ekonom berharap pemulihan ini akan berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perekonomian negara dalam jangka panjang. (
Nanda Sabrina Khumairoh)