Cetak Rp15,3 Triliun, Laba Bersih United Tractors Turun 3%

Ilustrasi. Foto: MI/Angga Yuniar

Cetak Rp15,3 Triliun, Laba Bersih United Tractors Turun 3%

Husen Miftahudin • 1 November 2023 12:03

Jakarta: PT United Tractors Tbk membukukan pendapatan bersih sebesar Rp97,6 triliun atau naik sebesar tujuh persen dari Rp91,5 triliun pada periode yang sama di 2022. Sementara, laba bruto perseroan meningkat sebesar dua persen dari Rp25,3 triliun menjadi Rp25,7 triliun.

"Sedangkan laba bersih perseroan turun sebesar tiga persen menjadi Rp15,3 triliun dari Rp15,9 triliun dikarenakan adanya kenaikan biaya keuangan dan kerugian nilai tukar mata uang asing," ungkap Manajemen dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 1 November 2023.

Adapun masing-masing segmen usaha yakni kontraktor penambangan, mesin konstruksi, pertambangan batu bara, pertambangan emas, industri konstruksi, dan energi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 40 persen, 29 persen, 25 persen, 4,0 persen, 2,0 persen, dan kurang dari satu persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.

Segmen mesin konstruksi

Segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar empat persen menjadi 4.365 unit dibandingkan tahun lalu sebesar 4.534 unit yang disebabkan oleh penurunan permintaan dari sektor konstruksi dan perkebunan.

Berdasarkan riset pasar internal, Komatsu memimpin pangsa pasar alat berat sebesar 31 persen. Pendapatan perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat mengalami peningkatan sebesar 18 persen menjadi Rp8,9 triliun.

Penjualan Scania mengalami peningkatan dari dari 152 unit menjadi 605 unit, sedangkan penjualan produk UD Trucks turun dari 331 unit menjadi 249 unit. Penurunan penjualan UD Trucks disebabkan oleh adanya kendala pasokan produk dari prinsipal.

"Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha mesin konstruksi meningkat sebesar lima persen menjadi Rp28,7 triliun dibandingkan periode yang sama 2022," tutur United Tractors.

Kontraktor penambangan

Segmen usaha kontraktor penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Sampai dengan September 2023, kontraktor penambangan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp39,1 triliun, naik 18 persen dari Rp33,2 triliun.

PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 16 persen dari 83 juta ton menjadi 96 juta ton, dan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 23 persen dari 692 juta bcm menjadi 853 juta bcm, dengan rata-rata stripping ratio sebesar 8,9 kali, meningkat dari 8,3 kali.

Pertambangan batu bara

Segmen ini dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Sampai dengan September 2023 total penjualan batu bara mencapai 8,5 juta ton, termasuk 1,8 juta ton batu bara metalurgi, atau meningkat 10 persen dibandingkan periode yang sama 2022.

Pendapatan segmen usaha pertambangan batu bara turun sebesar dua persen menjadi Rp24,0 triliun dari Rp24,4 triliun di periode yang sama pada 2022 akibat penurunan rata-rata harga jual batu bara.

Pertambangan emas

Segmen usaha ini dijalankan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Sumatra Utara. Sampai dengan September 2023, total penjualan setara emas dari Martabe mencapai 147 ribu ons, turun 32 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2022 sebesar 216 ribu ons.

"Pendapatan bersih segmen usaha pertambangan emas turun 26 persen dari Rp5,8 triliun menjadi Rp4,3 triliun," terang Manajemen.

Baca juga: Dirut Freeport Indonesia: Tembaga Bakal Jadi Mineral Masa Depan

Industri konstruksi

Segmen usaha industri konstruksi dijalankan oleh PT Acset Indonusa Tbk (ACSET). Sampai dengan September 2023, industri konstruksi membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,5 triliun, dibandingkan Rp729 miliar pada periode yang sama 2022.

ACSET membukukan rugi bersih sebesar Rp151 miliar, yang mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp227 miliar.

Segmen usaha energi

Sejalan dengan strategi pengembangan usaha di sektor energi yang ramah lingkungan, perseroan telah menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan sebagai salah satu strategi transisi Perseroan.

Bisnis energi perseroan dijalankan melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Energia Prima Nusantara (EPN). Sampai dengan September 2023, EPN telah memasang Rooftop Solar PV mencapai 12,8 MWp di grup UT dan Astra.

EPN saat ini dalam proses membangun satu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), yaitu PLTM Besai Kemu di Lampung, Sumatra. PLTM Besai Kemu memiliki kapasitas sebesar 7 MW dan diperkirakan akan beroperasi pada akhir 2023.

Selain itu, EPN juga menargetkan beberapa proyek pembangkit listrik tenaga minihidro di area Sumatra dengan total potensial kapasitas lebih dari 20 MW.

"Perseroan berencana melakukan pengembangan proyek energi terbarukan lainnya seperti geothermal dan waste-to-energy. Proyek-proyek ini konsisten dengan strategi perseroan untuk meningkatkan kompetensi di berbagai potensi energi terbarukan dalam rangka mencapai portofolio bisnis yang berkelanjutan," tutup United Tractors.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)