Biden Sebut Sandera AS, Austin Tice Masih Hidup di Suriah

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: CNN

Biden Sebut Sandera AS, Austin Tice Masih Hidup di Suriah

Fajar Nugraha • 9 December 2024 10:19

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa pemerintahannya akan berusaha membawa pulang salah satu sandera Amerika yang paling lama ditahan setelah keruntuhan mendadak pemerintahan Suriah.

Berbicara di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa AS harus terlebih dahulu menentukan lokasi Austin Tice, di tengah konflik yang terjadi di Suriah.

Tice, seorang jurnalis lepas, diperkirakan telah diculik di dekat Damaskus pada 14 Agustus 2012 ketika ia sedang meliput perang saudara di negara itu.

Pada Minggu, para pejuang pemberontak merebut ibu kota Suriah dalam puncak serangan kilat yang diluncurkan dua minggu yang lalu. Presiden Suriah Bashar al-Assad telah melarikan diri dari negara itu.

Biden mengatakan bahwa keluarnya Assad merupakan “tindakan keadilan yang mendasar” setelah puluhan tahun penindasan. Namun juga merupakan momen yang penuh risiko dan ketidakpastian bagi Timur Tengah”.

“Kami menyadari bahwa ada warga Amerika di Suriah,” kata Biden pada hari Minggu, ”termasuk mereka yang tinggal di sana, dan juga Austin Tice, yang ditawan lebih dari 12 tahun yang lalu.

“Kami tetap berkomitmen untuk mengembalikannya kepada keluarganya,” imbuh Biden, seperti dikutip BBC, Senin 9 Desember 2024.

Saat keluar dari ruangan, Biden berbalik untuk menjawab pertanyaan dari media tentang Tice.

“Kami yakin dia masih hidup. Kami pikir kami bisa mendapatkannya kembali, tetapi kami belum memiliki bukti langsung tentang hal itu,” tegas Biden.

“Kami harus mengidentifikasi di mana dia berada,” sebut Biden.

Tice, 43 tahun, terakhir kali terlihat dalam sebuah video, dengan mata tertutup dan dalam keadaan tertekan, yang diunggah secara online beberapa minggu setelah penangkapannya.

Meskipun tidak ada pemerintah atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas hilangnya Tice, para pejabat AS segera mengatakan bahwa mereka percaya bahwa mantan anggota marinir AS itu ditahan oleh pemerintah Suriah.

Adik Tice, Abigail Edaburn, mengatakan kepada BBC pada hari Jumat bahwa mereka yakin Tice masih di Suriah.

"Kami tidak tahu persis keadaan tempat dia ditahan, tetapi yang kami tahu dia berada di Suriah dan dia sehat dan baik-baik saja," katanya.

"Saya tidak tahu seberapa banyak yang dapat saya katakan, tetapi ada sumber independen dan tepercaya yang mampu memverifikasi informasi ini," tambahnya.

Hadiah USD1 Juta

FBI mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa hadiah USD1 juta masih ditawarkan untuk informasi yang mengarah pada "lokasi aman, pemulihan, dan pengembalian Tice".

AS memiliki sekitar 900 tentara di Suriah, dan Biden mengatakan pada hari Minggu bahwa ia berencana agar pasukan tersebut tetap berada di sana.

Presiden juga mengatakan pasukan AS telah melancarkan "puluhan" serangan udara presisi pada hari Minggu terhadap kamp dan operasi kelompok ISIS di Suriah timur.

Oposisi Suriah yang menjatuhkan Assad dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh pemerintahan Biden.

AS, Inggris, PBB dan pihak lain menganggap HTS sebagai afiliasi al-Qaeda, meskipun HTS mengatakan telah memutuskan hubungan dengan organisasi Islam Sunni tersebut beberapa tahun lalu. (Antariska)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)