Perusahaan Jerman Kekurangan Tenaga Kerja

Berlin: Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK) menuturkan setengah perusahaan-perusahaan Jerman kesulitan mengisi kekosongan tenaga kerja karena kekurangan tenaga kerja. Jerman, seperti negara-negara industri maju di seluruh dunia, menghadapi kekurangan tenaga kerja yang parah, khususnya di sektor-sektor terampil yang pertumbuhannya tinggi.

Proporsi perusahaan yang menghadapi kesulitan dalam perekrutan sedikit menurun dibandingkan survei sebelumnya terhadap 22 ribu perusahaan dengan turun menjadi 50 persen dari 53 persen pada Januari.

"Situasi tenaga kerja terampil masih sangat kritis," kata Wakil Kepala Eksekutif DIHK Achim Dercks,, dilansir The Business Times, Kamis, 30 November 2023.

Menurut perkiraan terbaru, masih ada 1,8 juta lapangan kerja yang belum terisi di perekonomian Jerman secara keseluruhan. "Ini berarti lebih dari 90 miliar euro nilai tambah akan hilang tahun ini," kata Dercks.

Angka tersebut setara lebih dari dua persen produk domestik bruto Jerman. Sektor industri dan konstruksi merupakan sektor yang paling terkena dampak kekurangan tenaga kerja, dengan masing-masing 54 persen dan 53 persen dari perusahaan-perusahaan tersebut kesulitan untuk mengisi lowongan kerja.

"Beberapa sektor tidak hanya berbicara tentang kesenjangan dalam tenaga kerja terampil, namun juga tentang kekurangan pekerja secara umum," kata Dercks saat memaparkan laporan tersebut.

Survei menunjukkan delapan dari 10 perusahaan memperkirakan dampak negatif dari kekurangan tenaga kerja. Pemerintah Jerman mengeluarkan undang-undang baru tahun ini untuk menarik pekerja asing dari negara-negara non-Uni Eropa, yang mulai berlaku pada 18 November.