Ilustrasi. Foto: Freepik
Annisa Ayu Artanti • 3 September 2024 09:18
Jakarta:
Harga minyak mentah berjangka AS dibuka sedikit lebih tinggi setelah mencatat penurunan selama tiga minggu berturut-turut.
Harga minyak telah berada di bawah tekanan akhir-akhir ini, dipengaruhi oleh kekhawatiran atas potensi perlambatan permintaan dari Tiongkok yang menjadi importir utama dan ditambah dengan kemungkinan peningkatan pasokan dari produsen-produsen terkemuka.
Melansir Investing.com, Selasa, 3 September 2024, pada pukul 18:31 WIB (22:31 GMT), harga minyak mentah berjangka naik 0,2 persen pada USD73,70. Sementara kontrak Brent naik 0,32 persen pada USD77,26.
Gangguan ekspor minyak
Ekspor minyak dari pelabuhan-pelabuhan utama Libya dihentikan pada Senin, dan produksi dikurangi secara nasional karena perselisihan yang sedang berlangsung antara kelompok-kelompok politik yang berseteru mengenai pengelolaan bank sentral dan pendapatan minyak.
Gangguan ini membuat National Oil Corp (NOC) Libya mengumumkan keadaan kahar di ladang minyak El Feel, yang berlaku sejak 2 September.
Terlepas dari gangguan ini, para ahli berpendapat bahwa dampaknya mungkin terbatas. Arabian Gulf Oil Company dari Libya berhasil melanjutkan produksi sekitar 120 ribu barel per hari pada Minggu, yang bertujuan untuk menyalakan pembangkit listrik di pelabuhan Hariga.
Lebih jauh lagi memengaruhi pasar minyak, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, dilaporkan berencana untuk melanjutkan peningkatan produksi yang telah dijadwalkan mulai Oktober.