Menlu Sugiono dalam diskusi 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Amerika Serikat. Foto: Kemenlu RI
Fajar Nugraha • 14 December 2024 00:32
Jakarta: Indonesia dan Amerika Serikt (AS) adalah mitra strategis dalam memajukan demokrasi, menciptakan perdamaian dan mendorong kemakmuran. Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Sugiono saat memberikan sambutan dalam diskusi yang dilakukan dalam rangka merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Amerika Serikat di Jakarta, Jumat 13 Desember 2024.
Menlu Sugiono menyampaikan bahwa pernyataan tersebut juga dibahas dalam pertemuannya dengan Menlu AS, Antony Blinken di sela-sela Kunjungan Presiden Subianto ke Washington DC pada 12 November 2024 lalu.
"Kedua negara baru saja menyelesaikan pemilu. Ini menunjukkan komitmen kedua negara terhadap demokrasi," ujar Menlu Sugiono, dikutip dari situs Kemlu.go.id, Jumat 13 Desember 2024.
Lebih lanjut, Menlu juga menyampaikan bahwa dalam kunjungan tersebut, Pemerintah AS telah menegaskan dukungannya terhadap program dan prioritas Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo.
“Indonesia siap memperkuat kerja sama yang baik antar kedua negara khususnya untuk program-program Asta Cita, termasuk di bidang investasi, ketahanan pangan dan energi, transformasi kesehatan dan pendidikan," tambah Menlu Sugiono.
Menlu Sugiono menegaskan bahwa Kemitraan Strategis Komprehensif antar kedua negara yang diluncurkan tahun lalu menjadi bukti kedekatan kedua negara.
Hubungan diplomatik Indonesia-AS dimulai pada 30 Desember 1949 yang ditandai oleh penyerahan Surat-surat Kepercayaan dari Duta Besar AS pertama untuk Indonesia, H. Merle Cochran, kepada Presiden Soekarno di Jakarta.
Sementara Dubes AS Kamala Lakhdhir dalam sambutannya menyampaikan bahwa selama 75 tahun Indonesia dan Amerika Serikat telah menjadi sahabat dan mitra, berkolaborasi dalam berbagai isu penting bagi warga kedua negara.
“Kemitraan kita dibangun atas kesamaan nilai, prioritas untuk mencapai kemakmuran, pembangunan dan juga masyarakat kita”, ujar Dubes Lakhdir.
Diskusi dengan tema “75 Years of Indonesia and the US Diplomatic Relations and Beyond: Seizing Opportunities, Overcoming Challenges, and Moving Forward” ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dan menghadirkan 3 pembicara yaitu Duta Besar Soemadi Brotodiningrat, David Merrill (Presiden U.S.-Indonesia Society (USINDO) dan Prof. Siswanto, sejarawan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Diskusi ini dihadiri oleh perwakilan dan pejabat, dari kedua negara, wakil dari BUMN, asosiasi bisnis, think-tank dan juga perguruan tinggi.