BI: Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan I-2024 Tetap Terjaga

Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: MI/Ramdani

BI: Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan I-2024 Tetap Terjaga

Annisa Ayu Artanti • 20 May 2024 12:53

Jakarta: Bank Indonesia menyatakan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I-2024 tetap terjaga.
 
Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan, defisit transaksi berjalan tetap rendah di tengah kondisi perlambatan ekonomi global.  

Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat defisit yang terkendali seiring dampak peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.

"Dengan perkembangan tersebut, NPI pada triwulan I-2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar, atau setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," kata Erwin dalam siaran pers, Senin, 20 Mei 2024.

 
Baca juga: 

Harga Properti Residensial Alami Peningkatan

Transaksi berjalan mencatat defisit rendah

Dia mengatakan, pada triwulan I-2024, transaksi berjalan mencatat defisit USD2,2 miliar (0,6 persen  dari PDB), lebih tinggi dibandingkan dengan defisit USD1,1 miliar (0,3 persen dari PDB) pada triwulan IV-2023.

Neraca perdagangan nonmigas masih terus membukukan surplus, meski lebih rendah dari triwulan sebelumnya, akibat penurunan kinerja ekspor nonmigas sejalan dengan perlambatan ekonomi global.

 
Di sisi lain, kinerja neraca jasa membaik didukung oleh peningkatan penerimaan devisa jasa pariwisata.
 
Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer sedikit meningkat dipengaruhi oleh masih tingginya tingkat suku bunga global.

Kinerja transaksi modal dan finansial tetap solid

Lebih lanjut dia menjelaskan mengenai kinerja transaksi modal dan finansial yang solid ditopang oleh investasi langsung di tengah peningkatan kondisi ketidakpastian pasar keuangan global.

"Investasi langsung membukukan peningkatan surplus dari triwulan sebelumnya sebagai cerminan dari tetap terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian dan iklim investasi domestik," sebut dia.

Sementara itu, investasi portofolio mencatat defisit, terutama didorong aliran keluar modal asing pada surat utang domestik seiring peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.

Investasi lainnya juga mencatat defisit dipengaruhi peningkatan investasi swasta pada beberapa instrumen finansial luar negeri. Dengan perkembangan tersebut, transaksi modal dan finansial pada triwulan I-2024 mencatat defisit USD2,3 miliar, setelah pada triwulan sebelumnya mencatat surplus USD11,1 miliar.

"Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," tutur dia.

Adapun untuk NPI 2024 diprakirakan terjaga dengan transaksi berjalan dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1 persen sampai dengan 0,9 persen dari PDB.

Neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan mencatat surplus sejalan dengan prakiraan kembali meningkatnya aliran masuk modal asing seiring meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)