Isu Palestina Warnai Diskusi Sepanjang Pekan di Sidang Majelis Umum PBB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat berpidato di markas besar PBB di New York, AS, 28 September 2024. (Webtv.un)

Isu Palestina Warnai Diskusi Sepanjang Pekan di Sidang Majelis Umum PBB

Marcheilla Ariesta • 29 September 2024 09:41

New York: Indonesia terus mendukung aksi solidaritas global untuk Palestina dalam kegiatan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dukungan terhadap Palestina mewarnai diskusi selama sepekan terakhir.

“Indonesia sangat aktif karena Indonesia, antara lain, masuk di dalam Contact Group OKI yang terdiri dari Menlu Arab Saudi, Turki, Mesir, Jordan, Palestina, Indonesia, Bahrain, dan Qatar,” kata Menlu Retno dalam pembaruan pers dari New York, Sabtu, 28 September 2024.

Ia mengatakan, selama sepekan isu yang selalu muncul di dalam pertemuan Palestina antara lain, menghentikan kekejaman Israel, gencatan senjata, bantuan kemanusiaan, perlindungan pekerja kemanusiaan, juga mewujudkan Solusi Dua Negara (Two-State-Solution), serta pengakuan negara Palestina.

“Jadi sekali lagi, dorongan untuk pengakuan terhadap Palestina betul-betul kita dorong selama satu minggu ini. Tidak saja teman-teman atau negara-negara OKI, tapi kita juga meminta negara like-minded countries, seperti negara Uni Eropa untuk mengakui Palestina,” seru Menlu Retno.

“Dan upaya ini terus kita perkuat, karena kita melihat bahwa selama berlangsungnya SMU PBB, kenapa kita terus mendorong lebih keras isu Palestina, karena di saat yang sama, kita juga melihat bahwa tensi dan konflik meluas di kawasan, dan Israel terus melancarkan serangan ke Lebanon,” lanjut dia.

Lebanon jadi Gaza baru bagi Israel

Menlu Retno mengatakan, saat ini Lebanon telah dijadikan Gaza baru bagi Israel. 

“Dan kita tidak boleh menjadikan hal ini sebagai sesuatu yang normal. Kita harus cegah, kita harus stop, dan sekali lagi sekarang banyak sekali delegasi dan termasuk saya yang menyampaikan, bola berada di Dewan Keamanan PBB (DK PBB), terutama para pemegang veto, bagaimana kekejaman ini dapat segera dihentikan,” tegasnya.

Sindir DK PBB

Dalam pidatonya di SMU PBB, Menlu Retno mendesak DK PBB untuk mengambil tindakan konkret dan segera menghentikan Israel yang secara terang-terangan melanggar hukum internasional dalam perangnya di wilayah Palestina.

“Mandat Dewan Keamanan adalah menjaga perdamaian, menciptakan perdamaian, bukan memelihara dan memperpanjang perang, atau bahkan lebih buruk lagi, mendukung pelaku kekejaman,” ucap Menlu Retno dalam pidato yang ditayangkan di webtv.un.

“Tidak mengambil tindakan dapat diartikan sebagai keterlibatan,” pungkasnya.

Baca juga:  Singgung Bandung Spirit, Menlu RI: Jangan Kubur Piagam PBB di Bawah Standar Ganda

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)