Kemenkes Sebut Tak Ada Tanda-tanda Kemunculan Varian Baru Covid-19 di Nataru

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Kemenkes Sebut Tak Ada Tanda-tanda Kemunculan Varian Baru Covid-19 di Nataru

Media Indonesia • 19 December 2023 16:29

Jakarta: Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi meyakini tidak ada potensi munculnya varian baru covid-19 selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Belum ada varian baru virus korona setelah kemunculan omikron.

"Dulu selama pandemi itu terjadi lonjakan kematian, terjadi lonjakan kasus itu kalau dia muncul adanya strain baru, yang betul-betul baru," kata Imran kepada Media Indonesia, Selasa, 19 Desember 2023.

Dia menjelaskan strain JN.1 dinilai bukan varian baru. Jenis yang membuat penyebaran covid-19 meningkat di Singapura itu turunan omikron.

"Sementara strain yang ada ini, yaitu JN.1 itu adalah turunan dari omikron," ungkap dia.

Dia menyebut tingkat gejala dan keparahan sudah bisa diprediksi oleh masyarakat. Sebab, varianya sama dengan omikron namun lebih lebih ringan. 
 

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Makin Meningkat Jelang Nataru

Ia menerangkan pada kasus Spanish Flu yang pernah terjadi di dunia pada 1915. Jenis serupa juga ditemukan di Pamekasan, Jawa Timur, pada 1976. Namun, penyebaran flu di Pamekasan dinilai dianggap flu biasa. 

Tren serupa juga dinilai bakal terjadi pada covid-19. Virus korona bisa menjadi biasa kalau tidak ada strain baru.

"Strain baru inilah yang kita harus jaga, dan harus kita pantau. Begitu ada strain baru, maka kita harus meningkatkan kewaspadaan," ujar dia.

Selain itu, Imran menyampaikan jumlah tes covid-19 saat ini tidak banyak. Hal itu dikarenakan tidak ada kewajiban tes saat ini.

"Nggak bisa ada paksaan lagi yang bisa kita lakukan," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan megatakan masyarakat juga perlu persiapan bila ada peningkatan kasus covid-19. Kewaspadaan di libur Nataru 2024 menjadi modal utama agar mencegah penularan kepada sekitar.

"Kita pernah melakukan PSBB kemudian PPKM untuk covid-19 dan kalau pun sekarang covid-19 nanti naik lagi maka perlu persiapan diri namun covid-19 saat ini tidak seperti pandemi lalu," kata Ede.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)