IHSG Dibuka Menguat ke 7.302

IHSG. Foto: MI.

IHSG Dibuka Menguat ke 7.302

Arif Wicaksono • 11 July 2024 10:15

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka naik pada perdagangan hari ini.
 

baca juga:

IHSG Ditutup Naik 0,24% ke 7.287

IHSG Kamis, 11 Juli 2024, dibuka menguat 15,45 poin atau 0,21 persen ke posisi 7.302,50. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,82 poin atau 0,31 persen ke posisi 915,15.

Sementara itu, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat, untuk kedua kalinya secara berturut-turut,kali ini sebesar 0,2 persen menjadi 7.287,0 dan posisi year-to-date telah berada pada level positif 0,2 persen YTD untuk pertama kalinya sejak 20 Mei 2024.

Mirae Sekuritas mencatat sejak posisi terendahnya tahun ini, yaitu penutupan di tanggal 20 Juni, pada level 6.726,9, IHSG telah menguat sebesar 8,3 persen. Sementara jika dibandingkan dengan level penutupan tertinggi, yaitu pada 14 Maret 2024, selisih dengan level saat ini hanya sebesar dua persen.  

Saham-saham yang menjadi pendorong indeks sejak level terendah hingga saat ini adalah saham-saham unggulan yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik, yaitu BRI, BCA, Bank Mandiri, dan Telekomunikasi Indonesia (TLKM).

Sementara itu nilai tukar rupiah juga mencatatkan tren positif kemarin, ditutup pada level Rp16.240 per USD, posisi terkuatnya sejak 14 Juni 2024.  

Kecenderungan sentiment risk-on saat ini cenderung meningkat, sejalan dengan tingginya ekspektasi pemangkasan FFR di bulan September. Pasar pekan ini akan mengamati rilis data inflasi AS yang akan diumumkan hari ini.

Wall Street menguat signifikan

Adapun dari mancanegara, Wall Street menguat signifikan menjelang rilis data inflasi AS periode Juni 2024. Pelaku pasar merespons positif pidato Ketua The Fed, Jerome Powell di hadapan kongres pekan ini. Powell menyatakan bahwa bank sentral tidak perlu menunggu inflasi turun ke level targetnya untuk memulai memotong suku bunga. Pelaku pasar memproyeksikan pemangkasan suku bunga akan berlangsung pada September 2024.

Sedangkan dari Asia, tingkat inflasi tahunan Tiongkok turun ke level 0,2 persen yoy pada Juni 2024, setelah pada bulan sebelumnya tercatat tumbuh 0,3 persen yoy, sekaligus di bawah ekspektasi pelaku pasar sebesar 0,4 persen. Inflasi yang lebih rendah mencerminkan ekonomi Tiongkok yang belum pulih.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)