Paskakecelakaan, Kecepatan KA Lewat Cicalengka Dibatasi 60 Km Per Jam

Kereta Api Turangga dengan Kereta Api lokal mengalami tabrakan di petak Jalan Cicalengka-Haurpuguh, Kabupaten Bandung. Medcom.id/ P Aditya Prakasa

Paskakecelakaan, Kecepatan KA Lewat Cicalengka Dibatasi 60 Km Per Jam

Media Indonesia • 8 January 2024 14:40

Bandung: Kendati sudah bisa dilalui, namun untuk saat ini, kecepatan kereta api (KA) yang melintasi jalur Cicalengka pasca tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya pada Jumat (5 Januari) lalu, masih dibatasi maksimal 60 kilometer/jam.

"Update yang kami terima, perjalanan KA di wilayah Daop 2 Bandung sudah berangsur normal dengan kecepatan yang dibatasi yaitu 60 kilometer per jam. Adapun untuk kecepatan normalnya yaitu 90 kilometer per jam," kata Manager Humas Daop 2 Bandung Ayep Hanapi, Senin, 8 Januari 2024.

Untuk perjalanan KA sendsiri kata Ayep sudah berangsur normal kembali dan di lokasi kejadian, rangkaian kereta yang terlibat tabrakan sudah dievakuasi. Sisa satu kereta lokal commuter line di lokasi karena kerusakan parah dan dipinggirkan, atau istilahnya unsepur, jauh dari jalur.

"Pukul 06.30 WIB pada Minggu (7 Januari) jalur sudah dinyatakan aman, 07.28 WIB dilakukan uji coba menggunakan lokomotif dan pukul 08.56 WIB KA pertama yang melintas adalah KA Cikuray relasi Garut-Pasar Senen," terangnya.

Menurut Ayep, saat ini pihaknya menunggu investigasi KNKT untuk mengetahui dugaan penyebab tabrakan yang menelan empat korban jiwa. Ayep mengimbau, kepada warga maupun yang tidak berkepentingan tidak mendekat ke lokasi kejadian.

Sementara itu warga masih bertadangan ke Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung untuk melihat lokasi tabrakan KA. Padahal di lokasi kejadian kini hanya menyisakan gerbong yang terjungkal ke sawah. Gerbong sudah dievakuasi lalu disimpan antara sawah dan bekas tabrakan itu pun, ditutupi oleh terpal berwarna biru.

Selain itu, terdapat petugas yang sedang memperbaiki rel, seperti meratakan atau merapihkan bebatuan di rel yang menjadi lokasi tabrakan, hingga penggantian bantalan beton di lokasi tersebut. Agus, 39, seorang warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian, mengatakan, sampai hari ini masih banyak masyarakat datang untuk melihat
lokasi kejadian.

"Apalagi pada Minggu pagi, masih banyak yang datang, mungkin karena pas hari Minggu. Jadi banyak yang datang sambil lari dan pesepeda juga banyak yang ke sini," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)