Flash Coffe Masih Berutang USD11 Juta

Flash Coffe. Foto: Medcom.id.

Flash Coffe Masih Berutang USD11 Juta

Arif Wicaksono • 10 November 2023 21:25

Singapura: Jaringan kedai kopi Flash Coffee, berutang hingga USD11 juta kepada sekitar 120 kreditur. Jumlah ini mencakup lebih dari 300 ribu dolar Singapura yang terutang kepada karyawan untuk gaji dan tunjangan kontrak lainnya.

Flash Coffee yang berbasis di Singapura, sebuah perusahaan non-serikat buruh, sudah menutup 11 gerainya di Singapura untuk fokus pada pasar lain.

Menurut Serikat Pekerja Makanan dan Minuman, gaji yang harus dibayar kepada pekerja terdiri dari sisa 75 persen gaji pekerja di September, upah untuk pekerjaan yang diselesaikan hingga 12 Oktober, dan pencairan sisa hari cuti.

Menanggapi pertanyaan tentang kapan karyawan dapat menerima gaji mereka yang belum dibayar, BDO Singapura mengatakan hal ini masih dalam tahap penyitaan aset.

"Jadi kami tidak dapat memberikan komentar mengenai waktunya." jelas dia dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 10 November 2023.

BDO Singapura mengatakan aset-aset tersebut, seperti peralatan, ditahan untuk dijual. Langkah segera berikutnya adalah menagih utang.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa Gary Loh, Leow Quek Shiong, dan Seoh Roh Lin dari Divisi Restrukturisasi dan Forensik terlibat dalam likuidasi Flash Coffee.

Diluncurkan pada 2020, Flash Coffee, dengan etalase toko berwarna kuning yang ikonik, juga beroperasi di pasar Asia lainnya seperti Indonesia, Thailand, dan Hong Kong. Pada tahun 2021, Flash Coffe memiliki hampir 30 gerai di Singapura.

Penutupan gerai di Singapura

Berita tentang penutupan gerai tersebut di Singapura muncul pada 12 Oktober ketika video dan foto TikTok yang diunggah di Google Maps menunjukkan tanda di Gerai Jurong Point yang menyatakan bahwa barista mereka sedang mogok.

"Barista Flash Anda di seluruh pulau berhak mendapatkan lingkungan kerja yang kondusif. Kami berterima kasih atas kenangan ini. Sampai jumpa lagi," bunyi pesan itu.

Flash Coffee membantah karyawannya melakukan pemogokan, dan mengatakan mereka telah menghentikan operasi di toko-tokonya di Singapura. Flash Coffee dilaporkan memberhentikan karyawan di berbagai negara, termasuk Singapura, pada November lalu.

Pada Mei tahun ini, perusahaan mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan USD50 juta dalam putaran pembiayaan yang dipimpin oleh White Star Capital. Dana baru tersebut akan digunakan untuk mencapai profitabilitas tingkat kelompok.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)