Presiden AS Joe Biden. (EPA)
Marcheilla Ariesta • 1 July 2024 14:55
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dianggap lemah dalam debat pekan lalu, bahkan petinggi partai Demokrat meminta anggota mereka untuk fokus pada konsekuensi kepresidenan kedua Donald Trump.
Perdebatan internal di partai sayap kiri Negeri Paman Sam ini menjadi sorotan. Namun, banyak juga petinggi yang yakin Biden dapat mengalahkan Trump di Pemilu AS 2024.
Seruan keras agar Biden mundur terus berlanjut sejak Kamis dan jajak pendapat CBS pasca-debat menunjukkan peningkatan 10 poin dalam jumlah anggota Partai Demokrat yang percaya Biden tidak seharusnya mencalonkan diri sebagai presiden, menjadi 46 persen dari 36 persen pada Februari tahun lalu.
"Kebenaran yang disayangkan adalah Biden harus mundur dari pencalonan, demi kebaikan bangsa yang telah ia layani dengan sangat mengagumkan selama setengah abad," kata Atlanta Journal-Constitution dalam editorialnya.
"Bayangan pensiun sekarang diperlukan bagi Presiden Biden," katanya, dikutip oleh AsiaOne, Senin, 1 Juli 2024.
Namun, banyak pemimpin Partai Demokrat menolak hal ini. Mereka mendukung Biden untuk terus maju.
"Sama sekali tidak," jawab Senator Partai Demokrat Georgia Raphael Warnock, salah satu dari beberapa anggota Partai Demokrat yang dipandang sebagai calon pengganti Biden.
"Perdebatan buruk sering terjadi," ujarnya pada program Meet the Press di NBC.
"Pertanyaannya adalah, 'Siapakah yang pernah ditunjukkan Donald Trump selain dirinya dan orang-orang seperti dirinya?' Saya bersama Joe Biden, dan tugas kami adalah memastikan dia mencapai garis finis pada bulan November,” lanjut Warnock.
Pemimpin Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Hakeem Jeffries, yang bisa menjadi ketua umum tahun depan jika partainya dapat mengambil kendali DPR pada November, mengakui bahwa Biden telah mengalami kemunduran, namun hal ini "tidak lebih dari sekedar persiapan untuk bangkit kembali."
"Jadi momen yang kita alami saat ini adalah momen comeback," katanya kepada MSNBC.
Senator Chris Coons dari Delaware, yang merupakan tokoh pengganti Biden, mengatakan kepada program This Week di ABC bahwa Biden harus tetap bersaing untuk memastikan kekalahan Trump.
"Saya pikir dia satu-satunya Demokrat yang bisa mengalahkan Donald Trump," pungkas Coons.
Setelah berhari-hari khawatir tentang buruknya penampilan Biden di panggung saat berdebat dengan Trump, para pemimpin Partai Demokrat dengan tegas menolak seruan agar partainya memilih calon presiden yang lebih muda untuk pemilu 5 November.
Biden (81) saat ini sedang berkumpul dengan anggota keluarganya di retret kepresidenan Camp David.
The New York Times mengutip orang-orang yang dekat dengan situasi tersebut yang mengatakan, keluarga Biden mendesaknya untuk tetap ikut dalam pemilu dan terus berjuang. Surat kabar itu mengatakan beberapa anggota klannya secara pribadi menyatakan kekesalannya atas cara stafnya mempersiapkan dirinya untuk debat Kamis malam lalu.
Biden memang dalam kondisi tidak fit saat berlaga dalam dehat di Studio CNN Atlanta pada Kamis pekan lalu, melawan Trump. Stafnya mengatakan, ia mengalami flu.
Dari analisis terlihat bahwa Biden memang ‘kurang’ menguasai panggung dibanding rivalnya. Bahkan ada beberapa saat ia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena kehabisan waktu.
Pemilu AS akan berlangsung pada 4 November mendatang. Joe Biden kembali menghadapi Donald Trump dalam pemilihan presiden kali ini.
Sejumlah isu, mulai dari isu dalam negeri, seperti ekonomi dan imigran, hingga isu internasional termasuk perang Israel di Gaza menjadi topik pembahasan dalam debat pertama kemarin.
Baca juga: Enggan Ganti Biden, Demokrat Soroti Konsekuensi dari Kepresidenan Trump