Pada Pertemuan APEC, Menlu Bahas Kesenjangan Ekonomi Digital di Asia-Pasifik

Menlu Sugiono dalam pertemuan Menlu APEC di Lima, Peru. Foto: Kemenlu RI

Pada Pertemuan APEC, Menlu Bahas Kesenjangan Ekonomi Digital di Asia-Pasifik

Fajar Nugraha • 15 November 2024 08:45

Lima: Menteri Luar Negeri Sugiono menyebutkan Inisiatif Desa Digital Indonesia dalam pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru. Menlu Sugiono menyampaikan isu ekonomi digital pada pertemuan Menlu APEC.

“Saat ini, kita menghadapi sebuah paradoks. Asia-Pasifik merupakan rumah bagi beberapa ekonomi digital dan pusat inovasi termaju di dunia. Namun, di sanalah juga kesenjangan digital tampak besar, yang mengancam akan meninggalkan jutaan orang di belakang,” ucap Menlu Sugiono, dalam pidato yang dikutip dari Kemenlu RI, Jumat 15 November 2024.

Menlu bahkan menyebutkan angka statistik mengenai kesenjangan ini. Menurut Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU):
- lebih dari 1,7 miliar orang di Asia Pasifik tidak memiliki akses internet.
- Hampir 70% pekerja di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak memiliki keterampilan digital dasar, yang membatasi partisipasi mereka dalam ekonomi digital.
- Perempuan di kawasan ini 20% lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki akses ke internet, yang memperdalam kesenjangan ekonomi dan sosial.

Tantangan-tantangan ini menyoroti urgensi untuk bertindak. Bagi Indonesia, inovasi dan digitalisasi bukan sekadar alat, keduanya adalah mesin transformasi ekonomi.

“Karena kita bercita-cita untuk bergabung dengan lima ekonomi teratas dunia pada tahun 2045, kita harus memanfaatkan inovasi dan teknologi digital untuk menjembatani kesenjangan dan mengangkat semua segmen masyarakat,” tegas Menlu.

Lebih lanjut Menlu menambahkan, Indonesia menyadari bahwa membangun infrastruktur digital yang kuat merupakan langkah awal yang penting dalam perjalanan ini. Tanpa akses yang adil terhadap teknologi digital, peluang ekonomi tetap terpusat di kalangan yang memiliki hak istimewa, yang akan memperdalam kesenjangan.

Akses terhadap infrastruktur digital juga harus disertai dengan upaya untuk meningkatkan dan melatih kembali sumber daya manusia.

“Inisiatif Desa Digital Indonesia adalah salah satu contohnya, yang bertujuan untuk membekali masyarakat pedesaan dengan keterampilan dan perangkat yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital,” kata Menlu Sugiono.

“Program seperti ini menjembatani kesenjangan digital, memastikan bahwa kelompok rentan dan terpinggirkan dapat mengakses peluang dalam ekonomi formal transisi ke ekonomi formal memang memerlukan biaya yang signifikan,” sebutnya.

“Ini menyangkut seperti: potensi kehilangan pendapatan bagi mereka yang saat ini bergantung pada sektor informal, dan investasi signifikan yang diperlukan untuk membangun sistem pendukung yang efektif,” imbuh Menlu Sugiono.

Namun menurut Menlu Sugiono, Indonesia percaya bahwa hal ini dapat dikurangi melalui strategi yang bertahap dan inklusif. Langkah-langkah dukungan yang ditargetkan dan program pelatihan merupakan inti dari strategi ini.

Terkait hal ini, Indonesia telah menerapkan beberapa inisiatif untuk memfasilitasi transisi, termasuk: peningkatan akses terhadap pembiayaan untuk usaha mikro dan kecil; program pelatihan kewirausahaan untuk mengembangkan keterampilan penting, dan perlindungan jaminan sosial bagi pekerja sektor informal. Langkah-langkah ini tidak hanya memudahkan transisi, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat kita secara keseluruhan.

Terakhir, menjembatani kesenjangan digital di kawasan kita juga menuntut fokus regional pada pemberdayaan perempuan. Ini termasuk menyediakan akses yang terjangkau ke perangkat, pelatihan keterampilan, dan strategi inklusif untuk mengintegrasikan perempuan ke dalam tenaga kerja digital.

Sebagai bagian dari upaya ini, Indonesia telah menerapkan kebijakan yang responsif gender. Dengan memprioritaskan upaya ini, kita dapat memastikan bahwa setiap orang, terlepas dari jenis kelamin atau latar belakangnya, dapat berkembang baik dalam ekonomi formal maupun global.

Melalui upaya menjembatani kesenjangan digital, kita akan membuka potensi yang sangat besar untuk pertumbuhan dan ketahanan. Potensi signifikan yang menunjukkan kapasitas kawasan untuk memimpin inovasi digital.

“Oleh karena itu, satu tujuan yang harus dikejar: kita harus memastikan bahwa Asia-Pasifik dapat menjadi pemain utama dalam ekonomi digital. Mari kita pastikan tidak ada yang tertinggal saat kita merangkul era digital dan berusaha menjadi pemimpin global dalam ekonomi digital,” pungkas Menlu Sugiono.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)