Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)
Jakarta: KTT ke-43 ASEAN akan digelar pekan depan di Jakarta, dan juga akan berjalan beriringan dengan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) pada 5-6 September mendatang. AIPF merupakan implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP).
Melalui AIPF, nantinya negara-negara ASEAN akan mendorong kolaborasi dalam konteks Indo-Pasifik, termasuk di bidang ekonomi.
Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury mengatakan, akan ada tiga pembahasan penting dalam AIPF 2023. Pertama, adalah infrastruktur hijau dan ketahanan rantai pasok, sedangkan yang kedua mengenai digitalisasi dan industri kreatif.
"Dua hal ini diharapkan menjadi engine of growth di kawasan ASEAN dan di Indo-Pasifik ke depannya," ucap Wamenlu Pahala dalam media gathering di Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023.
Pendanaan Berkelanjutan
POin ketiga adalah pendanaan atau financing. Wamenlu Pahala menekankan pentingnya untuk memastikan bahwa pendanaan yang didapat bersifat inovatif dan berkelanjutan untuk bisa mendukung adanya pertumbuhan di sektor infrastruktur.
Ia mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri telah berbicara dengan sejumlah lembaga di Indonesia untuk membicarakan
deliverables apa saja yang nantinya bisa dihasilkan dari
anggota-anggota ASEAN dalam AIPF. Saat ini, nilai deliverables tersebut diestimasi lebih kurang USD120 miliar.
Wamenlu Pahala mengatakan ada sekitar 93 proyek yang dapat dikategorikan sebagai proyek matang, dengan total nilai USD38 miliar. Terdapat juga proyek-proyek yang masih masuk kategori potensial.
"Kita harapkan, melalui forum yang tidak hanya berbentuk forum diskusi, kita dapat menunjukkan proyek-proyek yang sudah berjalan maupun berpotensi dengan melakukan
showcasing," sebut Wamenlu Pahala.
AIPF akan dibuka langsung oleh Presiden Jokowi pada 5 September. Nantinya, Jokowi bersama dengan para pemimpin negara akan melakukan kunjungan langsung untuk melihat showcasing proyek yang sudah berjalan.
"Selain itu, kita juga akan menyediakan forum untuk one-on-one business matching sebagai forum diskusi antara regulator dengan sektor swasta. Hal ini untuk memastikan deliverables dapat menjadi
annex dari
outcome document KTT ASEAN," pungkas Wamenlu Pahala.