6 Orang Tewas dan 12 Hilang Tersapu Tanah Longsor di Guatemala

Petugas berada di lokasi tanah longsor di pinggiran Guatemala City, Guatemala, 25 September 2023. (AP/Moises Castillo)

6 Orang Tewas dan 12 Hilang Tersapu Tanah Longsor di Guatemala

Willy Haryono • 26 September 2023 15:17

Guatemala City: Setidaknya enam orang tewas dan 12 lainnya hilang setelah air sungai yang meluap memicu tanah longsor dan menyapu rumah-rumah di wilayah pinggiran ibu kota Guatemala.

Pada Senin pagi, luapan air dari Sungai Naranjo mengalir deras melalui sebuah kota kumuh di Guatemala City yang disebut Dios es Fiel, menghancurkan setidaknya enam rumah yang berada di bawah jembatan, menurut keterangan badan Koordinasi Nasional untuk Pengurangan Bencana Guatemala (CONRED).

Anjing pelacak dan tim penyelamat telah menemukan enam jasad korban di lokasi tanah longsor, termasuk seorang anak perempuan yang diyakini berusia lima tahun. Ia ditemukan dalam kondisi sebagian terkubur dalam lumpur yang mengalir melalui daerah tersebut. Diperkirakan delapan anak-anak termasuk di antara 12 orang yang masih hilang.

Hujan deras telah meningkatkan debit air di Sungai Naranjo, yang kemudian meluap dan memicu tanah longsor yang membawa bebatuan, matrial tanah dan sampah.

"(Luapan air) sungai telah merusak banyak rumah dan barang-barang milik tetangga kami. Para tetangga menghilang," kata seorang warga bernama Esau Gonzalez kepada kantor berita AFP.

Sejumlah warga lain mengatakan kepada AFP bahwa mereka tidak punya pilihan selain tinggal di lokasi berbahaya tersebut. Selama ini, puluhan ribu warga Guatemala tinggal di daerah kumuh serupa.

"Kami tahu risikonya, (tetapi) kami berada di sini karena kebutuhan," kata Marvin Cabrera, 36, seorang pekerja pengantar makanan yang tinggal di daerah yang terkena dampak tanah longsor.

Tingkat kemiskinan warga Guatemala mencapai 59 persen. Guatemala juga mengalami defisit perumahan sekitar 2 juta unit, menurut Kamar Konstruksi Guatemala dan asosiasi pembangun ANACOVI.

Para ahli mengatakan kurangnya perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah berkontribusi terhadap pembangunan permukiman informal, seringkali di lokasi yang rawan bencana alam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)