Kerusuhan di Prancis akibat polisi tembak mati seorang remaja. Foto: EFE
Fajar Nugraha • 30 June 2023 14:39
Paris: Setidaknya 667 orang telah ditangkap menyusul protes yang diakhiri dengan kerusuhan di malam ketiga di Prancis. Jumlah itu diutarakan oleh Menteri Dalam Negeri Gérald Darmanin.
“Polisi dan petugas pemadam kebakaran menghadapi kekerasan langka yang melanda negara lagi tadi malam dengan keberanian,” ujar Darmanin, dalam sebuah tweet, seperti dikutip CNN, Jumat 30 Juni 2023.
Kerusuhan dimulai setelah seorang petugas polisi menembak seorang pengemudi berusia 17 tahun yang menolak untuk berhenti untuk pemeriksaan lalu lintas di Nanterre, pinggiran Paris pada Selasa.
Layanan darurat mendatangi tempat kejadian tetapi Nahel, sang pengemudi, meninggal tak lama kemudian.
Sebuah video dirilis di media sosial tak lama kemudian melalui kantor berita AFP, memperlihatkan dua petugas polisi berusaha menghentikan kendaraan dan satu orang menodongkan senjatanya ke pengemudi.
Kerusuhan terjadi untuk malam ketiga di Prancis dan di Nanterre tempat Nahel ditembak.
Mereka yang ditangkap kedapatan membakar mobil serta melempar kembang api ke arah polisi. Tidak hanya itu, massa juga dikabarkan mulai menjarah toko.
Kota-kota Prancis kemarin terbangun karena pusat komunitas, sekolah, dan balai kota yang rusak. Ini adalah tempat yang melambangkan institusi dan negara Prancis.