Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto: KCNA
Marcheilla Ariesta • 13 June 2023 13:49
Washington: Amerika Serikat (AS) khawatir Korea Utara (Korut) berencana mengirimkan lebih banyak senjata ke Rusia. Hal ini diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS.
Kekhawatiran ini disampaikan setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjanji meningkatkan kerja sama strategis dengan Moskow.
Sebelumnya kemarin, kantor berita negara KCNA Korea Utara mengatakan, Kim membuat janji dalam sebuah pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin yang menandai Hari Nasional Rusia.
"Pemimpin Kim menyerukan kerja sama strategis yang lebih erat dengan Moskow, berpegangan erat dengan presiden Rusia, sesuai dengan keinginan bersama rakyat kedua negara untuk memenuhi tujuan besar membangun negara yang kuat," kata KCNA, dikutip oleh Malay Mail, Selasa, 13 Juni 2023.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, meskipun Pyongyang menyangkal telah menjual senjata ke Rusia untuk perangnya di Ukraina. Namun, Amerika Serikat mengkonfirmasi Korea Utara telah menyelesaikan pengiriman senjata, termasuk roket infanteri dan rudal, ke kelompok tentara bayaran Wagner yang didukung Kremlin di November 2022.
"Kami khawatir DPRK (nama resmi Korut) berencana mengirimkan lebih banyak peralatan militer ke Rusia,” tambah juru bicara itu.
Korea Utara berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Kremlin dan mendukung Moskow setelah menginvasi Ukraina tahun lalu. Mereka menyalahkan “kebijakan hegemonik” dan “kesederhanaan” Amerika Serikat dan Barat.
Amerika Serikat mengatakan, pihaknya mendapat informasi baru bahwa Rusia secara aktif berusaha untuk memperoleh senjata tambahan dari Korea Utara dengan imbalan bantuan makanan.
Pada Maret lalu, Washington memberlakukan sanksi terhadap seorang pria Slovakia yang katanya telah mencoba mengatur penjualan lebih dari dua lusin jenis senjata dan amunisi Korea Utara ke Rusia. Penjualan itu untuk membantu Moskow mengganti peralatan militer yang hilang dalam perangnya dengan Ukraina.