NEWSTICKER

Menaker Buka Suara soal Usulan Upah Minimum Naik 15%

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah. FOTO: dok Kemnaker

Menaker Buka Suara soal Usulan Upah Minimum Naik 15%

Fani Maulana • 3 August 2023 10:36

Jakarta: Menteri Tenaga Kerja (Menaker Ida Fauziyah buka suara soal usulan upah minimum naik sebesar 15 persen pada tahun depan dengan usulan tersebut dikemukakan oleh Partai Buruh. Meski demikian, pemerintah bakal tetap mendengarkan sejumlah aspirasi dan masukan terkait pengupahan.

Pada konteks tersebut, Ida menegaskan, upah minimum akan mengacu pada Undang-Undang Cipta Kerja. "Penetapan UMP-kan menggunakan dasar UU Cipta Kerja yang juga meminta membuat aturan turunannya dalam bentuk peraturan pemerintah," kata Ida, di Istana Kepresidenan, dikutip Kamis, 3 Agustus 2023.

Ia menegaskan skema UMP hanya berlaku untuk pekerja di bawah satu tahun. Sedangkan di atas satu tahun skala upah mengacu pada kebijakan perusahaan. "Saya kira UMP berlaku untuk pekerja di bawah satu tahun, di atas itu berlaku struktur skala upah, dan sudah diatur di undang-undang bahwa pekerja di atas satu tahun tidak lagi menggunakan upah minimum," katanya.

Sebelumnya, para buruh mengusulkan UMP naik 15 persen. Adapun kenaikan UMP rencananya akan diumumkan pada November 2023. Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan, usulan tersebut masuk dan dipertimbangkan oleh pemerintah. Sejauh ini, pemerintah masih menyerap aspirasi dari serikat pekerja dan pengusaha.
 
"Ya aspirasi kita terima, cuma semua ini harus dipertimbangkan dengan keadaan perekonomian kita. Bagaimana perusahaan tersebut," katanya.

Selain mengacu pada kondisi ekonomi Indonesia saat ini, Afriansyah menambahkan, kenaikan UMP sebesar 15 persen tersebut dinilainya hanya bisa diterapkan oleh beberapa perusahaan saja. "Cuma kan tidak bisa dipukul rata. Mungkin ada perusahaan yang nggak mampu naikkan upah segitu, harus dipertimbangkan," ujarnya.
 

Meski demikian, pihaknya memastikan akan bakal ada kenaikan UMP di 2024. Sebab, perekonomian negara dinilai tumbuh cukup baik. "Kemungkinan besar bisa lah insyaallah, mudah-mudahan ekonomi tumbuh baik gejolak dunia tak persulit. Indonesia mungkin bisa," pungkasnya.

(Andromeda Arizal Fathano/Fani Maulana)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Angga Bratadharma)