8 Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH BK117-D3 di Pegunungan Meratus Berhasil Teridentifikasi

Konferensi Pers hasil identifikasi korban kecelakaan helikopter PK-RGH BK117-D3 yang jatuh di kawasan hutan lindung Pengunungan Meratus. MI

8 Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH BK117-D3 di Pegunungan Meratus Berhasil Teridentifikasi

Media Indonesia • 13 September 2025 16:13

Banjarmasin: Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kalimantan Selatan berhasil mengidentifikasi seluruh jenazah korban pesawat helikopter jenis PK-RGH BK117-D3 yang jatuh di kawasan hutan lindung Pengunungan Meratus di Desa Emil Baru, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada Senin, 1 September lalu. 

"Alhamdulillah akhirnya kita telah berhasil menyelesaikan identifikasi seluruh jenazah korban helikopter BK117-D3. Identifikasi dua jenazah terakhir memang sedikit terlambat karena harus melalui proses pencocokan DNA korban," ungkap Kabid Dokkes Polda Kalsel, AKBP dr Muhammad El Yandiko, Sabtu, 13 September 2025.

Dikatakannya dengan selesainya identifikasi delapan jenazah korban tersebut, operasi DVI dinyatakan resmi ditutup. "Saat ini kita masih menunggu pihak keluarga korban untuk penjemputan jenazah. Sebelumnya jenazah tiga korban WNA juga telah dijemput keluarga mereka dan dipulangkan," tuturnya.

Dua jenazah terakhir yang berhasil diidentifikasi adalah ARP,45 asal Balikpapan berstatus penumpang dan HT,43 asal Batam, pilot helikopter BK117-D3. Sebelumnya Helikopter BK 117-D3 mengalami hilang kontak dan jatuh di kawasan hutan Pegunungan Meratus, pada Senin, 1 September lalu dalam penerbangan dari bandara Syamsir Alam, Kotabaru menuju bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya.
 

Baca: 3 Jasad WNA Korban Jatuhnya Helikopter di Kalsel Teridentifikasi

Helikopter dengan pilot Kapten Haryanto ini membawa enam orang penumpang dan satu co pilot, dimana tiga orang diantaranya adalah WNA asal Australia, Brazil dan India. Mereka adalah tim surveyor dari perusahaan HTI yang tengah melakukan kegiatan pengukuran di wilayah Kaltim dan Kalsel.

Sementara Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Adam Erwindi mengatakan untuk penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Pada bagian lain proses investigasi melalui pemeriksaan isi kotak hitam (black box) pesawat helikopter jenis PK-RGH BK117-D3  menemui kendala. Hal ini disampaikan Investigator Keselamatan Udara Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ony Soerjo Wibowo, pekan lalu. 

"Saat ini kita masih mempersiapkan untuk proses download blackbox karena perlu penanganan khusus dan ternyata lebih lama dari yang kita perkirakan. Kemudian proses penulisan preliminary report," ungkapnya.

Pihaknya belum bisa memastikan kapan hasil investigasi melalui pemeriksaan black box tersebut dapat selesai. Berdasarkan informasi dari pihak perusahaan pemilik helikopter Estindo Air, black box helikopter jenis PK-RGH BK117-D3 ada dua yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder atau (FDR).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)