Waspada, Cuaca Ekstrem Intai Warga Malang hingga 17 September

Ilustrasi cuaca ekstrem. (metrotvnews.com)

Waspada, Cuaca Ekstrem Intai Warga Malang hingga 17 September

Daviq Umar Al Faruq • 11 September 2025 18:47

Malang: BPBD Kabupaten Malang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi pada periode 10–17 September 2025. Peringatan ini menyusul prakiraan cuaca ekstrem yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo.

"Kami mengimbau kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan potensi bencana longsor, banjir, dan banjir bandang maupun wilayah yang berpotensi terdampak angin kencang bahkan puting beliung agar meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Kamis 11 September 2025.

BMKG mencatat Kabupaten Malang termasuk salah satu dari 22 wilayah di Jawa Timur yang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi akibat fenomena atmosfer. Gangguan cuaca ini dipicu oleh Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby, dan frekuensi rendah atmosfer yang tengah melintas di Jawa Timur.

"Fenomena atmosfer ini berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujar Sadono.
 

Baca juga: 

Wilayah Rawan Bencana di Kabupaten Malang

BPBD Malang merinci sejumlah kecamatan yang masuk kategori rawan bencana. Untuk banjir dan banjir bandang, wilayah terdampak meliputi Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Poncokusumo, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Kalipare, dan Wagir.

Adapun kecamatan rawan tanah longsor antara lain Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Poncokusumo, Tumpang, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Wagir, Kromengan, Ngajum, dan Wonosari.

Sementara itu, daerah rawan angin kencang dan puting beliung mencakup Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Jabung, Tajinan, Poncokusumo, Bululawang, Gondanglegi, Sumberpucung, dan Kepanjen.

Sadono menegaskan BPBD Kabupaten Malang telah menyiagakan seluruh personel dan peralatan untuk menghadapi potensi bencana. "Karena status Kabupaten Malang saat ini sampai akhir September masih dalam status transisi darurat ke pemulihan," ujar Sadono.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)