Wamenlu Arrmanatha Nasir dalam KTT ke-23 MSG di Suva, Fiji. (Kemenlu RI)
Willy Haryono • 25 June 2025 14:47
Suva: Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Christiawan Nasir, memimpin delegasi Indonesia dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-23 Melanesian Spearhead Group (MSG) yang berlangsung pada 18–23 Juni 2025 di Suva, Fiji.
Dalam sambutannya, Wamenlu yang akrab disapa Tata menyampaikan kebanggaan Indonesia menjadi bagian dari upaya kolektif MSG dalam memajukan kawasan Pasifik, khususnya di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Ia menyoroti posisi strategis negara-negara MSG yang mewakili 86 persen populasi, 98 persen Produk Domestik Bruto (PDB), serta hampir setengah dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kawasan.
“Dengan kekayaan sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, negara-negara MSG memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin kawasan,” ujar Tata, dalam keterangan di situs Kemenlu RI, Senin, 23 Juni 2025.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa pembangunan dan kemajuan ekonomi harus menjadi fokus utama kerja MSG demi menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat. Indonesia, kata Tata, siap menjadi mitra pembangunan bagi negara-negara MSG, terutama di sektor ekonomi biru, ketahanan lingkungan, perdamaian dan keamanan, kesehatan dan pembangunan SDM, serta infrastruktur.
“Mari kita fokus pada hasil konkret—seperti penciptaan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur, penguatan perdagangan, dan kerja sama di bidang pendidikan,” imbuhnya.
KTT ke-23 MSG ini dipimpin oleh Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Ligamamada Rabuka, dan dihadiri oleh para pemimpin negara-negara anggota MSG. Hadir pula perwakilan dari Australia dan Republik Rakyat Tiongkok sebagai tamu kehormatan. Pertemuan kali ini juga menandai serah terima keketuaan dari Vanuatu kepada Fiji.
Keikutsertaan Indonesia tahun ini memiliki makna khusus karena bertepatan dengan satu dekade keanggotaannya sebagai Associate Member MSG. Momentum ini sekaligus mempertegas komitmen Indonesia untuk terus berkontribusi dalam membangun perdamaian dan kemakmuran kawasan Pasifik sebagai bagian dari keluarga besar Melanesia.
Baca juga: Tiga Prioritas Kerja Sama Indonesia-Melanesia Pada Pemerintahan Prabowo