PLN EPI Kebut Transisi Energi Melalui Pemanfaatan Hidrogen Hijau

Ilustrasi Green Hydrogen Plant (GHP) di PLTGU Priok. Foto: Dok istimewa

PLN EPI Kebut Transisi Energi Melalui Pemanfaatan Hidrogen Hijau

Eko Nordiansyah • 29 April 2025 19:45

Jakarta: Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menegaskan komitmennya sebagai motor utama transisi energi nasional. PLN EPI aktif mengembangkan berbagai proyek strategis yang bertujuan mempercepat transisi energi nasional.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan, mengatakan, langkah konkret telah diambil PLN EPI dengan berbagai inisiatif bisnis berbasis hidrogen hijau, baik melalui kerja sama strategis maupun investasi langsung.

"Kami melihat hidrogen hijau sebagai salah satu solusi terobosan yang paling menjanjikan dalam menurunkan emisi karbon secara signifikan di sektor energi," ujar Mamit Setiawan dalam keterangan resmi, Selasa, 29 April 2025.

PLN EPI menghadirkan experience booth transisi energi dalam ajang Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025 yang berlangsung pada 15-17 April 2025 di Jakarta Convention Center.

Booth yang dihadirkan PLN EPI dan anak usahanya Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAg) menjadi salah satu pusat perhatian dalam pameran tersebut, menampilkan berbagai inovasi dan strategi dekarbonisasi sektor energi primer melalui pengembangan bisnis hydrogen dan amonia, pemanfaatan hidrogen untuk perkapalan dan lainnya.
 

Baca juga: 

PLN IP Kebut Pengembangan Industri PLTS dari Hulu ke Hilir




(PLN EPI menghadirkan experience booth transisi energi dalam ajang Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025. Foto: Dok istimewa)

Strategi pengembangan hidrogen hijau

PLN EPI juga memaparkan strategi investasi dan rencana pengembangan infrastruktur hidrogen hijau di Indonesia. Proyek strategis yang tengah dikembangkan PLN EPI, meliputi pembangunan infrastruktur, seperti electrolyzer berkapasitas besar serta jaringan pipa hidrogen yang akan menghubungkan Sumatra dengan Singapura.

Proyek pengembangan hub hidrogen hijau di Sumatera merupakan kerja sama antara PLN EPI dan Sembcorp Utilities PTE Ltd, diproyeksikan memiliki electrolyzer berkapasitas hingga 675 MW dan menghasilkan antara 50 hingga 100 kilo ton per tahun hidrogen hijau. Infrastruktur ini juga akan dilengkapi pipa bawah laut sepanjang 350 km untuk ekspor ke Singapura.

"Proyek ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di pasar energi regional, tetapi juga mempercepat integrasi energi terbarukan dalam skala besar," jelas Mamit.

Menurutnya, keberhasilan pengembangan proyek hidrogen hijau ini akan membuka peluang kolaborasi regional yang lebih luas dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat energi rendah karbon terbesar di Asia Tenggara.

"Kami optimistis sinergi antara listrik dan hidrogen akan memberikan manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan energi di kawasan ini," ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)