Regu penyelamat berpacu dengan waktu cari korban gempa Myanmar. Foto: Xinhua
Fajar Nugraha • 4 April 2025 22:01
Mandalay: Upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung pada Jumat 4 April 2025, satu minggu setelah gempa bumi dahsyat menghancurkan Myanmar bagian tengah. Gempa menyebabkan ribuan orang tewas dan terluka.
“Jumlah korban tewas meningkat menjadi 3.145, dengan 4.589 orang terluka dan 221 orang masih hilang,” Xinhua News melaporkan.
Negara tersebut telah mencatat 66 gempa susulan sejak gempa awal, dengan kekuatan berkisar antara 2,8 dan 7,7 magnitudo.
Mandalay tetap menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak, dengan 2.053 kematian dan 2.691 orang terluka. Ibu kota Nay Pyi Taw melaporkan 511 kematian dan 842 orang terluka.
Di Thailand, sedikitnya 22 orang tewas dan 70 orang lainnya masih hilang setelah gedung pencakar langit yang sedang dibangun runtuh selama gempa.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 dan 6,4 magnitudo melanda Jumat lalu, berdampak pada wilayah tengah Myanmar, yang dihuni 28 juta orang. Gempa tersebut meratakan bangunan dan menyebabkan masyarakat kehilangan makanan, air, atau tempat berlindung.
Kepala PBB Antonio Guterres mengumumkan rencana untuk mengirim koordinator bantuan kemanusiaan dan darurat serta utusan khusus ke Myanmar, dan juga mendesak penyelesaian politik atas konflik internal yang sedang berlangsung.
"Solusi ini harus mencakup jalur untuk pemulangan Rohingya dari Bangladesh yang aman, sukarela, bermartabat, dan berkelanjutan," katanya dalam pesan video.
“PBB akan mendukung rakyat Myanmar di masa sulit ini,” pungkas Guterres.