Inisiatif Knowledge Hub menjadikan MIHAS bukan sekadar pameran produk halal, melainkan ekosistem perdagangan halal sepanjang tahun. (MATRADE / MIHAS)
Willy Haryono • 18 September 2025 13:44
Kuala Lumpur: Malaysia memperkuat agenda perdagangan halal global melalui MIHAS Knowledge Hub 2025, sebuah inisiatif unggulan dari Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE). Platform ini menjadikan Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) bukan sekadar pameran produk halal, melainkan ekosistem perdagangan halal sepanjang tahun.
MIHAS Knowledge Hub menghadirkan 23 sesi terkurasi dengan melibatkan 76 pakar industri internasional serta dua webinar mengenai traceability rantai pasok dan e-commerce. Seluruh sesi ini dirancang untuk membekali pelaku usaha dengan solusi digital guna memperluas pasar global.
Aksesnya tersedia sepanjang waktu melalui Portal MIHAS dan MADANI Digital Trade (MDT), lengkap dengan intelijen pasar, analisis, briefing regulasi, hingga akses langsung ke pembeli premium.
Sejak 25 Agustus lalu, Knowledge Hub telah menayangkan sesi perdana bersama mitra strategis seperti Halal Development Corporation (HDC), MBSB Bank, FedEx, dan Nazsoft Tech. Lebih dari 1.000 peserta mengikuti topik-topik tentang daya saing ekspor, digitalisasi, e-commerce lintas negara, optimalisasi logistik, hingga pembiayaan perdagangan.
Pada September, Knowledge Hub menghadirkan 16 webinar “Meet the Experts” dengan menghadirkan pemimpin bisnis dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Vietnam, Thailand, India, Bangladesh, China, Korea Selatan, Kanada, Brasil, Mesir, Prancis, Uni Emirat Arab, hingga Qatar. Seluruh sesi ini berlangsung hingga Desember 2025, tersedia dalam format live-stream maupun rekaman.
“Knowledge Hub menerjemahkan wawasan pasar menjadi aksi nyata. Ia menghubungkan hampir 10.000 produsen bersertifikat halal dengan intelijen penting dan jaringan pembeli,” kata Ketua MATRADE, Dato’ Seri Reezal Merican Naina Merican. Ia menargetkan ekspor halal Malaysia melampaui RM63,1 miliar pada 2025, setelah tahun lalu mencapai RM61,7 miliar.
CEO MATRADE, Dato’ Sri Mohd Mustafa Abdul Aziz, menambahkan bahwa kekuatan merek dan kelincahan digital kini menjadi syarat mutlak bagi eksportir halal. “MIHAS bukan hanya tentang jaringan, tetapi juga mendorong pertumbuhan yang terukur dan membangun kehadiran jangka panjang di pasar global,” ujarnya.
Selain itu, Knowledge Hub juga menjadi jembatan menuju International Sourcing Programme (INSP), agenda tahunan andalan MATRADE yang berlangsung pada 17 September. Melalui kesiapan digital, wawasan pasar, dan pembaruan regulasi, Knowledge Hub memastikan eksportir Malaysia siap menghadapi pembeli internasional dan mengubah pengetahuan menjadi peluang perdagangan nyata.
Salah satu sesi unggulan adalah Power Talk bertema “Building Resilient Business Growth through Branding and Digital Platforms.” Diskusi ini menampilkan para pelaku bisnis lokal inovatif, seperti Sinan Ismail (Durioo+), Sid Murshid (Grey Café), dan Venon Tian (Zus Coffee).
Mereka berbagi praktik terbaik soal pemasaran digital, branding berbasis data, serta strategi e-commerce lintas negara untuk memperkuat daya tahan merek dan pertumbuhan bisnis halal di tengah dinamika pasar global.
Baca juga: Paviliun ASEAN Resmi Dibuka di MIHAS 2025, Dorong Inovasi Halal Regional