Sebuah sesi sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB di New York. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 25 October 2025 16:23
New York: Reformasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) hanya dapat terwujud jika negara-negara besar bersedia mendengarkan aspirasi anggota lainnya dan sepakat melakukan perubahan, kata Wakil Juru Bicara PBB, Farhan Haq.
“Negara-negara utama di Dewan Keamanan perlu mendukung perubahan itu,” ujar Haq dalam konferensi pers pada Jumat, 24 Oktober.
“Yang dibutuhkan sekarang adalah kesediaan mereka untuk mendengarkan suara seluruh negara anggota tentang bagaimana Dewan Keamanan dapat berfungsi lebih efektif, yakni dengan direformasi,” tambahnya.
Dikutip dari Antara, Sabtu, 25 Oktober 2025, Haq menegaskan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendukung langkah-langkah reformasi tersebut. Ia menilai, reformasi DK PBB merupakan isu penting yang semakin relevan di tengah perubahan lanskap geopolitik global.
Pada awal Oktober, Haq menyebut bahwa gagasan Guterres mengenai reformasi Dewan Keamanan sejalan dengan seruan Presiden Rusia Vladimir Putin agar PBB mencerminkan realitas dunia multipolar.
Dalam pidatonya di forum Valdai Discussion Club baru-baru ini, Putin menilai bahwa meski PBB memiliki banyak tantangan, lembaga itu tetap tidak tergantikan sebagai wadah utama kerja sama internasional.
“PBB harus beradaptasi dengan kenyataan modern tanpa menyimpang dari tujuan awal pendiriannya,” ujar Putin. Rusia, lanjutnya, mendukung perluasan keanggotaan Dewan Keamanan agar lebih mencerminkan keterwakilan negara-negara berkembang.
Baca juga: Reformasi DK PBB Tak Kunjung Terwujud, Marty Natalegawa: Harus Diupayakan Terus