Pemimpin Uni Eropa Temui Presiden Suriah, Janjikan Dukungan Transisi Politik

Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa. Foto: Anadolu

Pemimpin Uni Eropa Temui Presiden Suriah, Janjikan Dukungan Transisi Politik

Muhammad Reyhansyah • 25 September 2025 00:24

New York: Presiden Dewan Eropa Antonio Costa dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen bertemu dengan Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa pada Selasa, 23 September 2025 di sela Sidang Majelis Umum PBB.

Dalam pernyataan bersama di platform X, kedua pejabat Uni Eropa menyebut pertemuan itu berlangsung positif dengan fokus pada tantangan transisi di Suriah. Mereka menegaskan kembali dukungan blok Eropa terhadap “transisi yang tulus, inklusif, damai, dan dipimpin oleh rakyat Suriah, bebas dari campur tangan asing yang merugikan.”

“Kami berkomitmen meningkatkan dialog politik, memenuhi kebutuhan kemanusiaan mendesak, serta mendukung pemulihan sosial ekonomi dan rekonstruksi Suriah,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip Hurriyet Daily News, Rabu, 24 September 2025.

Secara terpisah, Presiden al-Sharaa memperingatkan bahwa Timur Tengah berpotensi menghadapi ketidakstabilan baru jika Israel menolak menandatangani pakta keamanan yang menghormati kedaulatan Suriah.

Berbicara dalam sebuah acara yang diselenggarakan Middle East Institute, ia mengungkapkan harapan terhadap tercapainya kesepakatan, namun menyoroti serangan udara Israel di tengah kerentanan Suriah pasca-pergantian rezim.

“Kami bukan pihak yang menciptakan masalah bagi Israel. Kami justru takut terhadap Israel, bukan sebaliknya,” kata al-Sharaa. 

Ia menilai situasi dapat memburuk jika Israel menunda perundingan dan terus melanggar wilayah udara maupun melakukan infiltrasi teritorial.

Al-Sharaa menolak tegas wacana pembagian wilayah Suriah yang disebut Israel dilakukan atas alasan melindungi minoritas Druze. 

“Yordania berada dalam tekanan, dan setiap pembicaraan tentang pemisahan Suriah akan merugikan Irak, merugikan Turki. Itu akan membawa kita semua kembali ke titik awal,” ujarnya.

Dalam sesi sebelumnya, al-Sharaa menurunkan ekspektasi terkait kesepakatan yang lebih luas yang mencakup pengakuan Israel. Ia kini memimpin pemerintahan transisi Suriah sejak Januari 2025 setelah Bashar al-Assad melarikan diri ke Rusia pada Desember 2024, mengakhiri rezim Baath yang berkuasa sejak 1963. Pemerintahan baru ini fokus pada reformasi politik dan ekonomi, pemulihan persatuan sosial, serta memperluas hubungan internasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)