Pemerintah Dinilai Belum Seirama Terkait Implementasi Suplai Gas untuk Industri

Ilustrasi industri. Foto: Istimewa

Pemerintah Dinilai Belum Seirama Terkait Implementasi Suplai Gas untuk Industri

Misbahol Munir • 10 May 2025 13:35

Jakarta: Wakil Ketua Umum (Waketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Perindustrian Saleh Husin menilai pemerintah belum seirama untuk meningkatkan investasi. Hal ini tercermin dengan masih sulitnnya mendapatkan pasokan gas yang memadai untuk industri di dalam negeri. 

Saleh menyampaikan pelaku bidang industri pengguna gas di Kadin Bidang Perindustrian sudah mengeluh karena sulitnya mendapatkan pasokan gas. Padahal pabriknya berada di pusat-pusat industri itu berada seperti di Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Jadi saya melihat sepertinya ditataran implementasi dilapangan mereka masih belum rela harga gas untuk industri ditentukan dengan harga yang dipatok pemerintah pusat sehingga suplai-nya ya dengan berbagai cara dipersulit dengan berbagai alasan," kata Saleh melalui keterangan tertulis, Sabtu, 10 Mei 2025.

Dia menilai ego sektoral terkat pemenuhan gas untuk industri masihsangat kuat. Padahal, hal itu dinila tidak baik bagi industri Indonesia.

"Mereka tidak berpikir dampaknya secara nasional hanya berpikir sektornya saja," ungkap dia.
 

Baca juga: 

3 Strategi Kadin Transformasi Bisnis Kehutanan


Untuk itu ia sangat berharap Presiden Prabowa Subianto inspeksi mendadak (sidak) ke industri-industri pengguna gas secara diam-diam. Sehingga dapat mengetahui secara langsung apa yang sebenarnya terjadi. 

Dia mengatakan permasalahan ini tidak boleh dibiarkan. Sebab, memperberat target capaian ekonomi delapan persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

"Hal ini sudah bisa kita lihat bersama sebagaimana yang telah dirilis oleh Biro Pusat Statistik kemarin dimana pertumbuhan ekonomi quartal 1 2025 hanya tumbuh 4,87 persen," sebut dia.

Dia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Sebab, keinginan Presiden Prabowo ingin Indonesia maju tidak dapat diimplementasikan dengan baik para pembantunya.

"Tapi sayang tidak didukung oleh para pengambil keputusan dilapangan dalam hal suplai alokasi gas untuk industri (AGIT) yang tidak seirama dengan Bapak Presiden Prabowo," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)