Korsel Siagakan 14.000 Polisi untuk Hari Putusan Pemakzulan Presiden Yoon

Kepolisian Korsel mengantisipasi aksi protes besar di hari putusan pemakzulan Yoon Suk-yeol. (Anadolu Agency)

Korsel Siagakan 14.000 Polisi untuk Hari Putusan Pemakzulan Presiden Yoon

Willy Haryono • 19 March 2025 18:52

Seoul: Kepolisian Korea Selatan mengumumkan akan mengerahkan 14.000 personel di ibu kota Seoul untuk mengantisipasi potensi kerusuhan pada hari pembacaan putusan pemakzulan Presiden Yoon Suk-yol terkait deklarasi darurat militer yang singkat pada Desember lalu.

Jumlah tersebut mencakup sekitar 60 persen dari total pasukan anti-huru-hara di seluruh Korsel, yang akan dikerahkan di bawah status siaga keamanan tertinggi.

Menurut laporan dari Yonhap News Agency yang berbasis di Seoul, keputusan ini diambil untuk merespons kemungkinan terjadinya aksi protes besar dan ancaman terhadap fasilitas utama, termasuk gedung pengadilan dan para hakim yang menangani kasus tersebut.

Awalnya, kepolisian berencana mengerahkan 12.000 personel, tetapi jumlah itu ditingkatkan untuk menghadapi potensi eskalasi situasi di sekitar Mahkamah Konstitusi.

Melansir dari Anadolu Agency, Rabu, 19 Maret 2025, pengadilan yang beranggotakan delapan hakim tersebut telah menyelesaikan persidangan pemakzulan Yoon Suk-yeol pada akhir Februari lalu, dan diperkirakan akan mengumumkan putusannya pekan ini.

Sesuai hukum di Korea Selatan, keputusan pemakzulan memerlukan persetujuan minimal enam dari delapan hakim. Jika disetujui, pemilihan presiden baru harus digelar dalam waktu 60 hari. Sebaliknya, jika ditolak, Yoon akan kembali menjalankan tugasnya sebagai presiden hingga masa jabatannya berakhir pada 2027.

Hingga saat ini, tanggal pasti pembacaan putusan belum diumumkan. Namun, pihak kepolisian telah menetapkan langkah-langkah pengamanan ketat di sekitar gedung pengadilan.

Petugas kepolisian dari unit kejahatan akan ditempatkan di lokasi untuk menangkap demonstran yang mencoba memasuki gedung secara paksa, sementara pasukan khusus disiagakan sebagai langkah antisipasi tambahan.

Sejak Kamis lalu area sekitar Mahkamah Konstitusi telah ditetapkan sebagai zona larangan terbang. Kepolisian juga akan menggunakan peralatan anti-drone guna mencegah penerbangan ilegal di wilayah tersebut.

Sebagai bagian dari langkah pengamanan, beberapa fasilitas umum di sekitar pengadilan akan ditutup pada hari pembacaan putusan. Penutupan mencakup satu stasiun kereta bawah tanah, satu stasiun pengisian bahan bakar, empat lokasi konstruksi, serta akses ke atap di 22 gedung yang berada di sekitar kompleks pengadilan.

Tindakan pengamanan ini diambil setelah insiden pada Januari lalu, di mana ratusan pendukung Presiden Yoon menyerbu gedung pengadilan di Seoul sebagai bentuk protes terhadap keputusan pengadilan yang secara resmi menangkap presiden yang saat itu telah ditangguhkan dari jabatannya. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Partai Berkuasa Siap Terima Keputusan Pemakzulan Presiden Yoon

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)