Rektor baru Universitas Kristen Maranatha, Prof. Ir Frans Umbu Datta, bersama Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.
Roni Kurniawan • 1 March 2025 16:23
Bandung: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengajak rektor baru Universitas Kristen Maranatha, Prof. Ir Frans Umbu Datta, untuk berkolaborasi menangani berbagai permasalahan di Kota Bandung. Hal itu diungkapkan Farhan usai menghadiri pelantikan Prof. Ir Frans Umbu Datta sebagai rektor Universitas Kristen Maranatha periode 2025-2030 pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Farhan mengatakan, keterlibatan akademi sangat dibutuhkan dalam penanganan berbagai masalah di Kota Bandung. Terlebih ia baru sepekan memimpin Kota Bandung dan langsung dihadirkan dengan berbagai masalah diantaranya sampah dan kesehatan.
"Iya kolaborasi, seperti melakukam penelitian-pelitian diantaranya untuk pencegahan dan pemberantasan TBC. Yang kedua untuk penanganan masalah kesehatan mental di Kota Bandung, itu masalahnya lumayan berat," kata Farhan di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Sabtu, 1 Maret 2025.
Farhan berharap, dengan kehadiran rektor baru bagi UKM bisa membawa dampak positif bagi Kota Bandung, terutama bisa melahirkan sumber daya manusia yang unggul.
"Saya ucapkan selamat untuk Rektor UKM yang baru. Mudah-mudahan kita bisa berkolaborasi," asa Farhan.
Sementara itu, Frans mengaku akan segera menindaklanjuti tawaran kolaborasi dari Farhan. Terlebih diakui Frans, UKM memiliki potensi besar untuk turut membereskan permasalahan di Kota Bandung terutama bidang kesehatan.
"Universitas Kristen Maranatha di bidang kesehatan. Itu ada dua, yaitu kesehatan fisik, yaitu tuberkulosis akan menjadi perhatian kami sesegeranya. Dan tentu saja dukungan dari Bapak Wali Kota akan kami harapkan. Dan kami akan segera berkoordinasi dengan beliau," ujar Frans usai dilantik.
Bahkan diakuinya, sebuah kehormatan bagi UKM diminta langsung oleh kepala daerah untuk turut serta dalam penanganan berbagai masalah untuk pembangunan kota. Terlebih Frans pun selama lima tahun kedepan akan menetap di Bandung menjalankan tugasnya sebagai rektor UKM.
"Pada permasalahan Kota Bandung, karena bagaimanapun juga kami tinggal di Bandung dan makan minum di Bandung. Jadi karena itu saya sangat merespon," tandasnya.