Sistem Radar Bermasalah, Bandara di Inggris Alami Gangguan Penerbangan

Antrean penumpang di Bandara Heathrow, Inggris. Foto: EPA

Sistem Radar Bermasalah, Bandara di Inggris Alami Gangguan Penerbangan

Fajar Nugraha • 31 July 2025 12:08

London: Sejumlah bandara utama di Inggris, termasuk Heathrow, mengalami gangguan penerbangan selama lebih dari empat jam pada Rabu, 30 Juli 2025 akibat gangguan teknis pada sistem pengendalian lalu lintas udara yang terkait radar. Insiden ini menyebabkan penundaan dan pengalihan penerbangan di beberapa titik penting sebelum akhirnya sistem berhasil dipulihkan.

Penyedia layanan pengendalian lalu lintas udara Inggris, NATS (National Air Traffic Services), mengonfirmasi bahwa sistem mereka kini telah kembali beroperasi normal. 

“Sistem kami kini berfungsi penuh dan kapasitas lalu lintas udara secara bertahap kembali ke kondisi semula. Keberangkatan di seluruh bandara telah dilanjutkan, dan kami bekerja sama dengan maskapai serta pengelola bandara untuk menyelesaikan penumpukan dengan aman. Kami mohon maaf kepada semua pihak yang terdampak,” tulis NATS melalui akun X.

Dalam keterangan lanjutan kepada Reuters dan dikutip Channel News Asia, Kamis, 31 Juli 2025, juru bicara NATS menjelaskan bahwa gangguan disebabkan oleh masalah teknis pada sistem radar, yang segera ditangani dengan beralih ke sistem cadangan. Selama proses peralihan, volume lalu lintas udara dikurangi untuk menjaga keselamatan.

Pihak Bandara Heathrow, bandara terbesar di Inggris dan tersibuk di Eropa, juga mengonfirmasi bahwa operasional penerbangan telah kembali berlangsung setelah gangguan di pusat kontrol lalu lintas udara Swanwick. 

“Kami menyarankan penumpang untuk tetap memeriksa informasi penerbangan kepada maskapai masing-masing sebelum berangkat,” ujar perwakilan Heathrow.

Bandara Gatwick, Edinburgh, dan London City sebelumnya turut melaporkan gangguan serupa, namun kini seluruhnya menyatakan bahwa operasi penerbangan mulai kembali normal. Belum ada keterangan pasti mengenai durasi pasti gangguan ini, namun maskapai menyebut bahwa penundaan berlangsung lebih dari empat jam.

Maskapai berbiaya rendah asal Irlandia, Ryanair, melaporkan bahwa gangguan tersebut telah menyebabkan keterlambatan serta pengalihan penerbangan yang memengaruhi ribuan penumpang. Dalam pernyataan resmi, pihak maskapai mengecam insiden ini sebagai "sangat tidak dapat diterima", dan menuntut pengunduran diri CEO NATS, Martin Rolfe.

“Sudah jelas tidak ada pelajaran yang diambil sejak gangguan sistem NATS pada Agustus 2023 lalu, dan penumpang kembali menjadi korban akibat ketidakcakapan Martin Rolfe,” ujar Neal McMahon, Chief Operating Officer Ryanair.

Pada Agustus tahun lalu, sistem pengolahan otomatis rencana penerbangan NATS juga sempat mengalami kerusakan, mengakibatkan gangguan luas di seluruh wilayah udara Inggris. Setelah kejadian tersebut, otoritas penerbangan sipil Inggris meminta NATS untuk memperkuat rencana darurat mereka menghadapi gangguan teknis serupa. Maskapai mencatat kerugian lebih dari £100 juta atau sekitar Rp1,8 triliun akibat kompensasi dan pengembalian dana kepada penumpang.


(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)