Ilustrasi gelombang panas. (EPA)
Willy Haryono • 30 July 2025 12:58
New York: Jutaan warga Amerika Serikat (AS) diminta untuk tidak keluar rumah xi saat gelombang panas ekstrem melanda hampir separuh wilayah negara itu, dengan suhu mencapai tiga digit Fahrenheit di beberapa negara bagian.
Dikutip dari BBC, Rabu, 30 Juli 2025, Badan Cuaca Nasional AS (NWS) mengeluarkan peringatan cuaca panas untuk sekitar 168 juta orang yang tinggal di wilayah Midwest, Tenggara, dan sebagian Timur Laut Amerika Serikat.
Suhu tinggi diperkirakan akan bertahan hingga pertengahan pekan ini sebelum mengalami penurunan usai badai yang diperkirakan melanda pada Kamis.
Otoritas kota New York memperingatkan bahwa cuaca panas ekstrem ini bisa membahayakan jiwa, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak.
Gubernur New York Kathy Hochul meminta masyarakat untuk memperhatikan kondisi tetangga yang rentan dan menegaskan bahwa panas ekstrem adalah penyebab utama kematian akibat cuaca ekstrem di negara bagian tersebut.
“Cuaca panas ekstrem ini berbahaya dan bisa mengancam nyawa,” tulis NYC Emergency Management di media sosial X, seraya mengimbau masyarakat agar “tetap berada di dalam ruangan berpendingin udara sebisa mungkin.”
Sebagai bentuk antisipasi, jam operasional kolam renang umum di fasilitas milik negara bagian New York diperpanjang, dan sejumlah cooling center dibuka untuk memberikan tempat berlindung bagi masyarakat dari panas yang menyengat.
Pada Selasa pagi waktu setempat, sejumlah jalur kereta bawah tanah di New York terhenti akibat pemadaman listrik saat jam sibuk. Otoritas setempat tengah menyelidiki kemungkinan gangguan tersebut disebabkan oleh suhu tinggi.
“Masih bisa bernapas, tapi semua orang sangat padat,” ujar salah satu penumpang, Natalie Henry, yang terjebak di dalam kereta bawah tanah.
Menurut data sementara dari NYC Emergency Management, suhu di Bandara LaGuardia tercatat mencapai 100 derajat Fahrenheit (37,7 derajat Celsius) pada Selasa siang.
Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi suhu tertinggi yang pernah tercatat pada tanggal tersebut di bulan Juli, meskipun masih di bawah rekor tertinggi sepanjang masa di bandara itu, yaitu 107 derajat Fahrenheit pada 3 Juli 1966.
Tak hanya New York, rekor suhu juga pecah di bagian selatan. Di Tampa, Florida, suhu mencapai 100 derajat Fahrenheit pada Minggu, melampaui rekor sebelumnya 99°F yang tercatat pada tahun 2020. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Gelombang Panas Lumpuhkan Yunani