Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi. Foto: Metrotvnews.com
Fajar Nugraha • 5 February 2025 18:18
Jakarta: Iran menanggapi positif keanggotaan Indonesia dalam BRICS. Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi melihat keberadaan Indonesia di BRICS sangat menjanjikan.
Iran dan Indonesia merayakan ulang tahun ke-75 hubungan diplomatik, pada perayaan Hari Revolusi ke-46 Iran di Jakarta, Dubes Boroujerdi mengatakan pemerintahan kedua negara siap untuk memetakan jalur kolaborasi baru.
Pelaksanaan kesepakatan yang dicapai selama kunjungan mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi menetapkan fokus khusus pada kesehatan, sains, dan teknologi, tetap menjadi prioritas utama dalam agenda bilateral.
“Kini di bawah pemerintahan Presiden Dr. Masoud Pezeshkian adalah mengejar cakrawala kerja sama baru dan perluasan hubungan persahabatan dengan negara-negara yang didasarkan pada dialog, kolaborasi, kesetaraan, dan rasa saling menghormati,” ujar Dubes Boroujerdi di Jakarta, Selasa 4 Februari 2025.
“Pendekatan selaras dengan kebijakan luar negeri pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang menganut prinsip "seribu teman sedikit dan satu musuh terlalu banyak,” imbuh Dubes Boroujerdi.
Mengingat orientasi kebijakan luar negeri bersama ini, Dubes Boroujerdi ingin menarik perhatian pada peran penting Iran dan Indonesia di tingkat regional dan internasional.
Secara regional, Iran dan Indonesia, dua kekuatan menengah yang penting di Asia Barat dan Tenggara. Meurutnya secara konsisten telah menunjukkan kemampuan untuk menengahi konflik dan mengelola ketertiban regional melalui diplomasi yang konstruktif.
Secara global, visi bersama Iran dan Indonesia adalah untuk membina ketertiban dunia yang adil dan seimbang mendukung keterlibatan aktif mereka dalam kerja sama Selatan-Selatan, yang memungkinkan mereka untuk memainkan peran konstruktif dalam memberdayakan negara-negara berkembang.
“Dalam konteks ini, keanggotaan penuh Indonesia di BRICS menghadirkan peluang emas untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral, yang menjanjikan manfaat yang signifikan bagi semua anggota BRICS dan negara-negara berkembang secara luas,” kata Dubes Boroujerdi.
Pada titik ini, Dubes Boroujerdi harus mengakui kerja sama yang mendalam dan praktis antara kedua negara di bidang hak asasi manusia. Dubes Boroujerdi sampaikan penghargaan yang tulus kepada Indonesia atas penentangannya yang teguh terhadap apa yang disebut resolusi hak asasi manusia yang bermotif politik terhadap Iran.
Sikap Indonesia yang berprinsip, yang berakar pada ketidakberpihakan, universalitas, dan penolakan politisasi, telah berperan penting dalam penentangannya yang konsisten terhadap resolusi tersebut.
“Sekarang, mari kita beralih ke isu Palestina, sebuah masalah yang selama lebih dari tujuh dekade telah menjadi perhatian utama dunia Islam dan aspek penting kerja sama internasional Iran-Indonesia,” ucapnya.
“Posisi dan tindakan Iran dan Indonesia terkait Palestina tertanam kuat dalam prinsip-prinsip Islam dan kerangka konstitusional kedua negara. Akibatnya, negara kita tetap menjadi yang terdepan dalam memberikan dukungan menyeluruh bagi rakyat Palestina yang tertindas, terutama di tengah meningkatnya kekejaman yang dilakukan oleh rezim zionis Israel selama 15 bulan terakhir,” tegas Dubes Boroujerdi.
Dengan kemenangan rakyat Palestina baru-baru ini melawan rezim zionis Israel dan tercapainya gencatan senjata, meskipun menelan korban hampir 200.000 jiwa, kini menjadi keharusan bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam mendukung kemerdekaan Palestina, yang didasarkan pada prinsip penentuan nasib sendiri Palestina.
“Dalam beberapa tahun terakhir, Iran dan Indonesia telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk memperkuat dan memperluas hubungan bilateral di berbagai bidang. Kendati demikian, jalan untuk mewujudkan sepenuhnya potensi kedua negara Islam besar ini masih panjang, dengan berbagai kapasitas laten dan aktif yang menunggu untuk dimanfaatkan. Untuk mencapai visi ini diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan kemauan politik dari para pemimpin Republik Islam Iran dan Republik Indonesia,” pungkas Dubes Boroujerdi.