Tukin Tak Dibayar, Dosen di Yogyakarta Nyambi Jualan Gas Hingga Jadi EO

Aksi penuntutan pembayaran tunjangan kinerja (tukin) dosen ASN di ISI Yogyakarta. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim

Tukin Tak Dibayar, Dosen di Yogyakarta Nyambi Jualan Gas Hingga Jadi EO

Ahmad Mustaqim • 3 February 2025 15:04

Yogyakarta: Para dosen di Yogyakarta disebut harus bekerja sambilan untuk menyambung hidup. Sejak tunjangan kinerja (tukin) periode 2020-2024 tak dibayarkan, para dosen ASN hanya menerima gaji pokok. 

"Selama ini yang diterima hanya gaji pokok dan lauk pauk yang besarannya Rp35 ribuan," kata perwakilan Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) di Yogyakarta, Titis Setyono Adi Nugroho di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul pada Senin, 3 Februari 2025. 

Sebagai salah satu dosen ASN, Titis mengaku juga punya kerja sambilan selain mengajar. Nominal gaji pokok yang setara upah minimum di daerah tak cukup bagi mayoritas yang sudah berkeluarga. Ia mengatakan nyambi melayani jasa merancang aksesoris pertunjukkan bila pesanan.  

Selain itu, Titis menyebut ada pula dosen yang berdagang gas dan galon. Lalu, ada juga dosen yang menjadi event organizer (EO) hingga jasa katering.  "Di grup WA itu ada yang mengeluh, punya usaha butik tapi tak laku. Tidak ada dosen yang tidak nyambi pekerjaan lain," kata Dosen Program Studi Musik ISI Yogyakarta ini. 

Ia mengatakan dari 400-500 dosen ASN di ISI Yogyajarta nilai besaran tukin beragam. Besarannya mulai Rp5 jutaan hingga Rp12 juta per bulan. Nominal yang besar biasanya didapat dosen ASN yang sudah menjabat guru besar. Menurut Titis, tukin tersebut sangat penting bagi para dosen ASN. Pasalnya, ia melanjutkan, ada beberapa kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi yang didanai dengan dana pribadi. 
 

Baca: Aliansi Dosen Ancam Mogok Mengajar Jika Tuntutan Tukin Tak Terealisasi

"Seperti publikasi itu bisa mencapai jutaan. Biasanya harus patungan, ada yang jadi penulis pertama, kedua, ketiga dan seterusnya," kata dia. 

Titis menyatakan ADAKSI di Yogyakarta menuntut Kemendiktisaintek membayarkan hak para dosen ASN yang tak dibayarkan selama 4 tahun itu. Pihaknya akan menunggu keputusan ADAKSI pusat menindaklanjuti hasil protes di Jakarta. 

"Kami tetap nunggu ADAKSI pusat. Kalau aksi di Jakarta tak digubris kemungkinan ada aksi mogok nasional," kata dia. 

Guru besar Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, Yudiaryani mengatakan tukin bertujuan meningkatkan kinerja dan profesionalisme dosen ASN di lingkungan kampus. Menurutnya, ingkarnya pembayaran tukin berdampak pada peningkatan kinerja perguruan tinggi negeri (PTN) secara umum. 

"Tukin 2020-2024 merupakan hak dosen ASN di bawah naungan Kemendiktisaintek yang selama ini telah melakukan segala kegiatan akademis dengan beban kerja yang sangat berat untuk memajukan pendidikan tinggi di Indonesia," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)