Menteri Koperasi Buka Munas V dan Silatnas 2025 PBMT Indonesia di Yogyakarta

Musyawarah Nasional (Munas) V dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) 2025 Perhimpunan BMT Indonesia

Menteri Koperasi Buka Munas V dan Silatnas 2025 PBMT Indonesia di Yogyakarta

Whisnu Mardiansyah • 15 October 2025 18:26

Yogyakarta: Perhimpunan BMT Indonesia (PBMT) secara resmi menggelar Musyawarah Nasional (Munas) V dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) 2025. Acara berlangsung selama tiga hari, dari 15-17 Oktober 2025, di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, hadir untuk membuka acara tersebut secara resmi. Kegiatan ini mengusung tema besar tentang percepatan transformasi koperasi menuju tata kelola modern.

“Tentu kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh yang hadir, Pak Ferry (Menteri Koperasi) dan Pak Sultan (Gubernur DIY), serta para tokoh yang hadir, serta kepada panitia yang mempersiapkan acara ini selama dua bulan,” ujar Ketua Umum PBMT Indonesia, Mursida Rambe, dalam sambutannya pada Rabu, 15 Oktober 2025.

Mursida menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia menegaskan optimismenya terhadap masa depan koperasi di Indonesia.

Menurutnya, koperasi bukan sekadar slogan, melainkan solusi nyata bagi perekonomian bangsa. Keyakinannya ini didasari antusiasme dan kehadiran peserta yang memadati ruang acara.

Mursida juga menyoroti kondisi regulasi koperasi yang dinilai sudah sangat usang. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dianggapnya sudah tidak relevan dengan tantangan zaman.

Ia mendesak agar pembaruan undang-undang perkoperasian segera dilanjutkan. Mursida menyampaikan harapan besar kepada Menteri Koperasi Ferry Juliantono untuk merealisasikan rencana tersebut.

“Kami berharap di tangan Bapak Ferry, dinginnya tangan Bapak untuk meneruskan rencana UU Koperasi yang akan datang ini bisa segera terwujud,” tuturnya.

Selain itu, Mursida mengapresiasi inisiatif Presiden Prabowo Subianto mengenai program Koperasi Desa Merah Putih. Ia melihat langkah ini sejalan dengan perjuangan BMT selama puluhan tahun.

“Apa yang disampaikan Bapak Presiden Prabowo terkait koperasi desa merah putih untuk menekan pinjol dan rentenir itu sudah 30 tahun kami lakukan. Sekarang semua orang bicara koperasi, ini dampak positif bagi kita yang sudah eksis,” jelas Mursida.

Di sisi lain, Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan komitmen pemerintah memperkuat peran koperasi. Koperasi diharapkannya mampu mengejar ketertinggalan dari BUMN dan badan usaha swasta.

Ferry mengungkapkan komitmen kuat Presiden Prabowo Subianto dalam penguatan koperasi. Menurutnya, semangat koperasi telah mendarah daging dalam diri Presiden.

“Presiden kalau dibelah jiwanya koperasi, darahnya kalau dibelah koperasi. Beliau ingin menegaskan bahwa koperasi menjadi soko guru perekonomian nasional,” tegas Ferry.

Ia juga menjelaskan pemerintah sedang menyiapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Sistem Perkoperasian. RUU ini dirancang sebagai pembaruan dari regulasi lama yang sudah tidak efektif.

“Kami mengusulkan namanya bukan undang-undang koperasi, tapi undang-undang sistem perkoperasian. Ini akan membuat koperasi memperluas jangkauannya dan juga kewenangan kementerian koperasi diperluas, yang insyaallah akan dikeluarkan dalam waktu dekat,” paparnya.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menekankan pentingnya adaptasi koperasi. Koperasi harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman agar tetap relevan dan kompetitif.

Sri Sultan menyatakan Visi Indonesia Emas 2045 merupakan arah kolektif seluruh kekuatan bangsa. Koperasi memiliki peran sentral dalam menafsirkan kembali posisinya di tengah dinamika global.

Ia menambahkan, nilai-nilai luhur seperti gotong royong dan solidaritas sosial perlu dikelola dengan sistem modern. Nilai tersebut harus diterjemahkan ke dalam sistem yang efisien, transparan, dan akuntabel.

“Nilai gotong royong dan solidaritas sosial harus bisa diterjemahkan dalam sistem yang efisien, transparan, dan akuntabel. Ini hal yang strategis,” tegas Sultan.

Gubernur DIY juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kiprah BMT di masyarakat. BMT dinilainya sebagai simbol kesadaran pengelolaan ekonomi rakyat yang berlandaskan nilai dan disiplin institusi.

Sri Sultan berharap Munas V PBMT Indonesia dapat melahirkan keputusan-keputusan yang visioner. Hasil munas diharapkan mampu memperkuat ekonomi rakyat yang kredibel, inklusif, dan berdaya saing tinggi.

Acara Munas V dan Silatnas PBMT Indonesia 2025 ini dihadiri oleh berbagai tokoh kunci. Turut hadir Bupati Kulon Progo, Direktur Utama Baznas, Komisioner Badan Wakaf Indonesia, perwakilan Dewan Syariah Nasional MUI, serta jajaran Forkopimda setempat.

Hadir pula perwakilan dari perbankan syariah seperti Bank Jateng Syariah dan Bank Syariah Indonesia. Acara ini juga diikuti oleh sekitar 500 pengurus BMT yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)