Harga Emas Dunia Tergelincir Imbas Penantian Data Inflasi AS

Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: Bappebti.

Harga Emas Dunia Tergelincir Imbas Penantian Data Inflasi AS

Husen Miftahudin • 14 May 2024 09:03

Chicago: Harga emas melemah pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), mengkonsolidasikan beberapa kenaikan baru-baru ini karena para pedagang menjadi lebih bias terhadap dolar menjelang data inflasi utama Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis minggu ini.
 
Logam kuning ini terlihat menguat pada minggu lalu karena beberapa tanda melemahnya perekonomian AS yang memicu spekulasi mengenai penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada tahun ini.
 
Namun emas masih tetap jauh di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada April, dan diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran terbatas menjelang data inflasi minggu ini.
 
Melansir Investing.com, Selasa, 14 Mei 2024, emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD2.357,35 per ons. Sementara emas berjangka yang berakhir pada Juni turun 0,5 persen menjadi USD2.363,65 per ons.
 

Baca juga: Daftar Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini
 

Gelisah menjelang data inflasi

 
Pasar emas dan logam yang lebih luas berada dalam kegelisahan menjelang pembacaan inflasi utama AS yang akan dirilis minggu ini. Data indeks harga produsen untuk April akan dirilis pada Selasa, sedangkan data indeks harga konsumen yang lebih diawasi akan dirilis pada Rabu mendatang.
 
Tanda-tanda inflasi yang tinggi kemungkinan akan semakin mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga AS tahun ini, sehingga meningkatkan dolar dan menekan harga logam.
 
Greenback stabil setelah volatilitas baru-baru ini. Data pada Jumat menunjukkan kepercayaan konsumen AS melemah secara substansial pada Mei, namun proyeksi inflasi tetap tinggi untuk tahun mendatang.
 
Harga logam mulia secara umum juga berada di bawah tekanan menjelang pembacaan inflasi minggu ini, mengingat kenaikan suku bunga jangka panjang meningkatkan opportunity cost berinvestasi di pasar logam. Platinum berjangka stabil di USD1.005,05 per ons, sementara perak berjangka merosot 0,8 persen menjadi USD28,288 per ons.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)