Daftar 15 Negara dengan Penurunan Ekonomi Tercepat di Dunia

Ilustrasi. Foto: Freepik

Daftar 15 Negara dengan Penurunan Ekonomi Tercepat di Dunia

Medcom • 30 May 2024 14:37

Jakarta: Rata-rata tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan dalam lima tahun terakhir menunjukkan adanya perekonomian yang ekonominya mengalami penurunan tercepat di dunia pada 2024.

Melansir Yahoo Finance, perekonomian global sedang mengalami tantangan ekonomi kritis karena pertumbuhan diproyeksikan melambat menjadi 2,6 persen pada 2024. Angka tersebut berada di atas ambang batas resesi yang sebesar 2,5 persen. Ini memberikan tanda pertumbuhan di bawah standar dalam periode tiga tahun berturut-turut dibanding dengan rata-rata sebelum pandemi yang sebesar 3,2 persen.

Berbicara tentang resesi, Jepang baru-baru ini tergabung dalam daftar negara yang mengalami resesi pada 2024. Negara ini secara tak terduga memasuki masa resesi setelah PDB menyusut selama dua kuartal berturut-turut. Pada kuartal keempat 2023, perekonomian negeri Sakura tersebut mengalami kontraksi sebesar 0,4 persen dari tahun ke tahun, mengikuti penurunan sebesar 3,3 persen pada kuartal sebelumnya.

Akibatnya, Jepang kehilangan posisinya sebagai negara dengan perekonomian terbesar urutan ketiga di dunia setelah Jerman, dengan PDB Jepang sekitar USD4,2 triliun dan Jerman sebesar USD4,4 triliun. Para ekonom telah memprediksi pertumbuhan Jepang yang sebesar satu persen pada kuartal empat. Depresiasi yen setinggi sembilan persen terhadap dolar pada 2023 berkontribusi terhadap perubahan ini, meski meningkatkan daya saing ekspor Jepang.

Di samping Jepang, terdapat Inggris yang menjadi pusat perhatian dalam memerangi resesi. Rektor Jeremy Hunt mengatakan dalam hal inflasi, Inggris kini memiliki tingkat inflasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan zona euro dan Amerika Serikat. Namun, meskipun terdapat perbaikan, harga-harga masih lebih tinggi dibanding tahun lalu dengan inflasi sebesar 2,3 persen di Inggris, 3,4 persen di Amerika Serikat, dan 2,4 persen di zona euro.

Dalam proyeksi pertumbuhan, International Monetary Fund (IMF) memperkirakan perekonomian Inggris akan melampaui beberapa negara Eropa selama enam tahun ke depan. Negara tersebut adalah Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang. IMF memperkirakan peningkatan PDB Inggris sebesar 8,8 persen pada akhir 2029 dibanding dengan 8,3 persen di Prancis, 5,7 persen di Jerman, 3,5 persen di Italia, dan 4,4 persen di Jepang.

 

Baca juga: Jokowi Beberkan Tiga Hal yang Ditakuti Negara di Dunia saat Krisis
 

Aspek positif prospek ekonomi global


Namun, terlepas dari tantangan perekonomian global, terdapat aspek positif dalam prospek perekonomian global. Misalnya, konsumsi swasta diperkirakan meningkat sekitar empat persen yang akan melampaui total pertumbuhan pendapatan sebesar 2,6 persen.

Peningkatan konsumsi ini meskipun terutama didorong oleh pinjaman, dapat merangsang kegiatan ekonomi. Selain itu, beberapa wilayah lainnya menunjukkan adanya tingkat pertumbuhan yang menjanjikan seperti India diproyeksikan tumbuh sebesar 6,5 persen pada 2024, didukung oleh investasi publik yang kuat dan sektor jasa yang berkembang.

Berdasarkan data tingkat pertumbuhan PDB riil tahunan (per April 2024), India merupakan salah satu dari 10 negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Begitu juga dengan Tiongkok yang menargetkan pertumbuhan sekitar lima persen dengan memanfaatkan sektor manufaktur dan perdagangan yang kuat.

Mengacu pada tren ekonomi 2024, inflasi di negara-negara OECD diperkirakan akan menurun dari 6,9 persen pada 2023 menjadi 5,0 persen dan berlanjut menjadi 3,4 persen pada 2025. Penurunan ini akan didorong oleh kebijakan moneter yang ketat dan penurunan tekanan pada harga barang dan energi.

Pada akhir 2025, sebagian besar negara besar diperkirakan akan mencapai target inflasi bank sentral. Amerika Serikat diperkirakan akan mengalami pertumbuhan PDB sebesar 2,6 persen pada 2024 yang akan melambat menjadi 1,8 persen pada 2025 karena tingginya biaya pinjaman dan melemahnya permintaan domestik.

Meski demikian, Amerika Serikat dikenal memiliki salah satu perekonomian terbaik di dunia pada 2024. Sementara itu, kawasan Euro akan mengalami pemulihan bertahap yang didorong oleh peningkatan pendapatan riil rumah tangga, pasar tenaga kerja yang ketat, dan kebijakan suku bunga yang lebih rendah, dengan pertumbuhan PDB diperkirakan sebesar 0,7 persen pada 2024 dan 1,5 persen pada 2025.

Perekonomian manakah yang kemundurannya paling cepat di dunia pada 2024?

Untuk mengidentifikasi negara-negara yang perekonomiannya mengalami penurunan tercepat di dunia pada 2024, kami membuat rata-rata tingkat pertumbuhan PDB tahunan dari 50 negara selama lima tahun terakhir, yakni periode 2019 hingga 2023.
 

Berikut 15 negara dengan tingkat pertumbuhan PDB terendah:

 
  1. Lebanon, rata-rata pertumbuhan PDB: -9,96 persen.
  2. Venezuela, rata-rata pertumbuhan PDB: -8,94 persen.
  3. Palau, rata-rata pertumbuhan PDB: -6,38 persen.
  4. Sudan, rata-rata pertumbuhan PDB: -5,10 persen.
  5. Afghanistan, rata-rata pertumbuhan PDB: -4,60 persen.
  6. Ukraina, rata-rata pertumbuhan PDB: -4,26 persen.
  7. Timor Leste, rata-rata pertumbuhan PDB: -3,76 persen.
  8. Myanmar, rata-rata pertumbuhan PDB: -2,76 persen.
  9. Sri Lanka, rata-rata pertumbuhan PDB: -2,32 persen. 
  10. Haiti, rata-rata pertumbuhan PDB: -2,08 persen.
  11. Guinea Khatulistiwa, rata-rata pertumbuhan PDB: -1,62 persen.
  12. Sudan selatan, rata-rata pertumbuhan PDB: -1,08 persen.
  13. Tepi Barat dan Gaza, rata-rata pertumbuhan PDB: -0,98 persen.
  14. Samoa, rata-rata pertumbuhan PDB: -0,60 persen.
  15. Kepulauan Solomon, rata-rata pertumbuhan PDB: -0,60 persen. (Keizya Ham)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)