Ilustrasi. Foto: Freepik.
Ade Hapsari Lestarini • 13 November 2024 08:51
New York: Saham-saham AS di Wall Street berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat.
Melansir Xinhua, Rabu, 13 November 2024, Dow Jones Industrial Average turun 382,15 poin atau 0,86 persen menjadi 43.910,98.
Sedangkan indeks S&P 500 merosot 17,36 poin atau 0,29 persen menjadi 5.983,99. Indeks Komposit Nasdaq turun 17,36 poin atau 0,09 persen menjadi 19.281,4.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor material dan kesehatan memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,57 persen dan 1,34 persen.
Sementara itu, sektor layanan komunikasi dan teknologi memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 0,51 persen dan 0,45 persen.
Indeks berjangka juga melemah
Selain itu, indeks saham berjangka AS juga anjlok dalam transaksi sore hari pada Selasa karena reli di Wall Street, menyusul kemenangan pemilihan Donald Trump, mereda karena kehati-hatian mulai muncul menjelang data inflasi utama.
Sentimen juga terguncang oleh beberapa komentar agresif dari pejabat Federal Reserve, yang memperingatkan setiap kenaikan inflasi dapat memicu penahanan suku bunga.
Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Kerugian dalam indeks berjangka terjadi setelah indeks Wall Street mundur dari puncak baru-baru ini selama sesi Selasa.
S&P 500 Futures turun 0,1 persen menjadi 6.005,0, Nasdaq 100 Futures turun 0,2 persen menjadi 21.146,75, serta Dow Jones Futures turun 0,1 persen menjadi 44.034,0.
Reli yang dipicu Trump gagal karena data CPI muncul
Investor terlihat mengunci sejumlah keuntungan setelah kemenangan pemilihan Trump memicu kenaikan tajam saham selama seminggu terakhir.
Reli ini juga tampak terhenti karena investor mencari kejelasan lebih lanjut tentang seperti apa masa jabatan kedua Trump, mengingat presiden terpilih tersebut telah mempertahankan sikap proteksionis terhadap perdagangan dan imigrasi.
Masa jabatan Trump juga diperkirakan berpotensi mendorong inflasi dalam jangka panjang. Keraguan ini tumbuh menjelang data inflasi indeks harga konsumen utama, yang akan dirilis pada Rabu.
Pembacaan tersebut diperkirakan akan menunjukkan inflasi tetap stabil pada Oktober, memicu beberapa keraguan tentang seberapa besar dorongan yang dimiliki Fed untuk terus memangkas suku bunga.
Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari memperingatkan kejutan apa pun dalam inflasi dapat menyebabkan Fed mempertahankan suku bunga tetap pada Desember.
Komentarnya membuat para pedagang memperkirakan peluang sebesar 59,8 persen Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember, dan peluang sebesar 40,2 persen suku bunga akan tetap tidak berubah, menurut CME Fedwatch.