Diundang Sejak Tahun Lalu, Putin Bersedia Temui Kim Jong-un di Korea Utara

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara KIm Jong-un di Vladivostok, Rusia, 25 April 2019. (AP)

Diundang Sejak Tahun Lalu, Putin Bersedia Temui Kim Jong-un di Korea Utara

Willy Haryono • 21 January 2024 15:24

Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku bersedia bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di ibu kota Pyongyang. Kabar mengenai hal ini muncul usai Putin bertemu Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui di Rusia pekan lalu, lapor Korean Central News Agency (KCNA) pada Minggu, 21 Januari 2024.

"Putin juga berterima kasih kepada Kim Jong-un atas undangannya untuk berkunjung," lapor KCNA, mengutip kantor asisten menteri luar negeri Korea Utara.

Jika terwujud, maka ini akan menjadi perjalanan pertama Vladimir Putin ke Korea Utara dalam lebih dari dua dekade.

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Kremlin berharap kunjungan Putin ke Korea Utara, atas undangan Kim, akan dilakukan "di masa mendatang" tanpa menyebutkan tanggal spesifik.

Laporan KCNA berbahasa Korea menyatakan bahwa Putin bermaksud untuk segera berkunjung. Namun laporan berbahasa Inggris berikutnya mengatakan bahwa Putin "bersedia" untuk melakukannya sesegera mungkin.

Selama kunjungan Choe, Rusia berterima kasih kepada Korea Utara atas dukungan dan solidaritasnya terhadap dalam operasi militer Rusia di Ukraina, sebut KCNA.

Moskow dan Pyongyang juga menyatakan keprihatinan serius atas tindakan provokatif Amerika Serikat dan sekutunya terhadap hak kedaulatan Korea Utara, serta setuju untuk bekerja sama dalam menangani situasi regional, kata laporan itu.

Kerja sama antara Pyongyang dan Moskow akan sejalan dengan semangat Piagam PBB dan hukum internasional lainnya, tambahnya.

Hubungan Rusia dan Korea Utara

Setelah mengambil alih kekuasaan dari Boris Yeltsin pada tahun 1999, Putin mengunjungi Pyongyang pada bulan Juli 2000 untuk bertemu dengan Kim Jong-il, ayah dari Kim Jong-un.

Presiden Rusia menerima undangan Kim ketika mereka bertemu di Rusia untuk pertemuan puncak di bulan September 2023.

Meningkatnya hubungan Kim dan Putin dalam beberapa tahun terakhir telah mengkhawatirkan Washington dan sekutu-sekutunya, yang mengutuk perdagangan senjata antara kedua negara sebagai pelanggaran terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB.

Pengiriman rudal balistik dan senjata lainnya oleh Pyongyang ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina dan pengembangan program nuklir dan rudal balistik yang berkelanjutan memerlukan perhatian dan tindakan terkoordinasi, kata Jung Pak, pejabat senior AS untuk Korea Utara, dalam pertemuan dengan utusan nuklir Korea Selatan dan Jepang di Seoul pekan lalu.

Baca juga:  Korea Utara dan Rusia Sepakat Bersatu dan Menentang Imperialisme AS

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)