Data Perdagangan Bursa Sepekan Bervariasi, IHSG Naik 0,33%

Gedung BEI. Foto: MI

Data Perdagangan Bursa Sepekan Bervariasi, IHSG Naik 0,33%

Annisa Ayu Artanti • 12 October 2024 08:49

Jakarta: Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan bursa selama sepekan terakhir bervariasi. 

Mengutip data BEI, Sabtu, 12 Oktober 2024, data sepekan periode 7-11 Oktober 2024 mencatat peningkatan terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,33 persen menjadi berada pada level 7.520,602 dari 7.496,091 pada pekan lalu. 

Kemudian, kenaikan turut dialami oleh kapitalisasi pasar Bursa sebesar 0,01 persen menjadi Rp12.532 triliun dari Rp12.531 triliun pada pekan sebelumnya. 

Sedangkan, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa mengalami perubahan sebesar 7,26 persenmenjadi 1,18 juta kali transaksi dari 1,27 juta kali transaksi pada pekan lalu. 

Rata-rata transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan 8,5 persen menjadi 23,10 miliar lembar saham dari 25,25 miliar lembar saham pada minggu sebelumnya. 

Lalu, selama sepekan rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 43,29 persen menjadi Rp11,07 triliun dari Rp19,53 triliun pada pekan sebelumnya. 

Pergerakan investor asing pada hari terakhir perdagangan pekan ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp88,85 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp43,31 triliun.
 

Baca juga: 

34 Perusahaan Sudah IPO Raup Rp5,15 Triliun



Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi

Obligasi dan sukuk

Selanjutnya, BEI juga mencatat total emisi obligasi dan sukuk sepanjang tahun 2024 adalah 118 emisi dari 71 emiten senilai Rp108,90 triliun. 

Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 594 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp473,35 triliun dan USD76,80 juta, diterbitkan oleh 132 Emiten. 

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 192 seri dengan nilai nominal Rp6.011,19 triliun dan USD502,10 juta. EBA sebanyak sembilan emisi senilai Rp1,81 triliun.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)